Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, delapan tahun yang lalu, 4 Mei 2016, Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo menyatakan dukungannya kepala Rio Haryanto yang berlaga di ajang Formula Satu (F1). Ia juga menggungkap akan membantu pendanaan sisa belapan dari Tim Manor Racing.

Sebelumnya, Rio memiliki mimpi untuk berlaga balapan kelas dunia F1. Tim asal Inggris, Manor Racing pun menyambut hangat Rio. Keduanya pun bekerja sama untuk mengarungi kompetisi di musim balapan F1 2016.

Pebalap Indonesia, Rio Haryanto pernah bersinar dalam hajatan balapan GP2. Mimpinya pun kian besar. ia ingin memantapkan langkah sebagai pebalap F1 pertama asal Indonesia. Dukungan orang tua dan segenap rakyat Indonesia pun mengalir.

Namun, perihal jadi pebalap F1 bukan perkara mudah. Kuasa Rio menembus persaingan pebalap yang berlaga di F1 terhitun sulit. Satu-satunya opsi yang dapat membuat Rio dapat berlaga di dunia jet darat adalah menjadi pay driver -- pebalap yang membayar ikut balapan.

Opsi itu hanya dapat bisa dilakukan untuk bergabung dengan Tim Manor Racing. Rio rencananya akan menunggangi mobil Mercedez MRT05 jika dapat menebus mahar yang ditawarkan manor. Mahar itu tak main-main besarnya, 15 juta euro.

Ganjar Pranowo yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah era 2013-2023. (Antara)

Pemerintah Indonesia jadi juru selamat. Pertamina pun ambil bagian mensponsori Rio. BUMN bidang perminyakan itu berkomitmen memberikan bantuan sebesar 5 juta uero. Sisanya berdatangan dari Kemenpora  dan BUMN lainnya 3 juta euro. Total Rio telah membayar ke Manor sebesar 8 juta euro.

Tim Manor Racing pun meresmikan Rio sebagai salah satu pebalapnya pada Februari 2016. Rio rencananya akan turun pada 21 seri F1. Optimisme dari pemerintah Indonesia memuncak. Rio anggap mampu bersaing dengan bintang F1 lainnya. Sekalipun Rio masih mencari tambahan dana untuk merampungkan maharnya sebagai pay driver.

"Saya punya jiwa fighter juga. Jadi saya salut, apalagi ini untuk berjuang bagi negara. Kita tahu riwayat Rio, waktu kecil kecelakaan hebat, luka parah. Tapi dia bisa bangkit untuk angkat nama bangsa, di sebuah olahraga yang penuh prestige.”

"Mungkin kelihatannya cuma melaju kendaraan. Tapi pasti (banyak) nggak tahu apa yang dia lakukan, olahraga empat jam setiap harinya. Yang pasti hanya bisa dilakukan bagi orang berjiwa fighter," kata Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto sebagaimana dikutip laman BBC, 18 Februari 2016.

Rio mulanya mulai menyesuaikan diri balapan di F1. Boleh jadi ia tak mendapatkan hasil yang signifikan. Namun, dukungan untuk terus menjadi yang terbaik berdatangan dari segenap rakyat Indonesia. Ia sudah merampungkan beberapa seri F1.

Masalah muncul.  Dana sisa mahar yang berjumlah 7 juta euro harus dilunaskan Rio untuk merampungkan kompetisi. Ibunda Rio, Indah Pennywati pun mencari dukungan. Ia mendatangi kantor Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo di Semarang pada 4 Mei 2016.

Kedatangan ibu Rio membuat Ganjar luluh. Ganjar lalu segera berkordinasi kepada pemerintah – kementerian hingga BUMN untuk membantu Rio supaya terus berlaga di F1.

"Masih dibutuhkan Rp150 miliar agar Rio bisa terus bertanding pada sisa balapan tahun ini, kita akan carikan (kekurangan dana) itu. Kalau satu BUMN bisa bantu Rp10 miliar saja, maka hanya dibutuhkan 15 BUMN.”

“Maka tugas saya untuk menyampaikan pada Menteri BUMN yang telah ditugaskan. Pihak Manor Racing sudah memberikan pemberitahuan bahwa akhir Mei ini harus dibayarkan, jika tidak akan mengganti Rio dengan pebalap lainnya," kata Ganjar sebagaimana dikutip laman Antara, 4 Mei 2016.