JAKARTA – Memori hari ini, lima tahun yang lalu, 26 Oktober 2018, penyanyi kesohor asal Irlandia, Sinéad O'Connor resmi masuk Islam. Perpindahan keyakinan dari Katolik ke Islam dipandu oleh ulama Irlandia, Syekh Umar al-Qadri. Ia pun mengubah namanya jadi Shuhada' Sadaqat.
Sebelumnya, O’Connor dikenal sebagai penyanyi berbakat. Tembang Nothing Compares 2 U (1990) melambungkan namanya. Lagu ciptaan Prince itu dibawakan dengan baik oleh O’Connor. Pun kemudian lagu itu dianggap lagu patah hati terbaik era 1990-an.
Kehidupan Sinéad Marie Bernadette O’Connor penuh liku. Wanita yang lahir di Dublin, Irlandia, 8 Desember 1966 terpaksa merasakan sulitnya hidup sedari kecil. Hubungan keduanya orang tuanya yang tak harmonis berimbas pada kehidupan O’Connor muda.
Ia tumbuh bak remaja berantakan. Bolos dan mencuri jadi hobinya. Saban hari aktivitas itu dilanggengkan. Bahkan, dinginnya tembok lembaga pembinaan anak (penjara anak) tak membuatnya jera.
Semuanya baru berubah kala seorang biarawati merasa kasihan kepadanya. Biarawati itu memberikan gitar dan mengenalkan O’Connor kepada guru musik. Kebaikan hati biarawati itu membawakan hasil. O’Connor muda larut dalam aktivitas bermusik.
Musik bak jadi juru selamatnya. Sesuatu yang menyelamatkan dari nasib sial – kalau tak boleh dikatakan kemiskinan. Kehidupan bermusiknya kian berkembang kala ia berada di sekolah Asrama di Waterford. Banyak di antara para pengajar yang mendukung bakatnya.
O’Connor dibantu untuk membuat demo musik. Ajian itu membawanya dilirik banyak pihak. Kariernya sebagai penyanyi semakin terbuka lebar kala berada di London, Inggris. Ia menjajal banyak grup band. Pucuk di cinta ulam tiba. Album perdana O’Connor, The Lion and the Cobra (1987) keluar.
Album itu membuat dunia mengenal O’Connor. Kesuksesan album pertama diikuti dengan albumnya kedua, I Do Not Want What I Haven’t Got (1990). O’Connor kemudian dibawa ke puncak popularitas lewat album itu. Apalagi, ia mempopulerkan kembali lagu ciptaan Prince, Nothing Compares 2 U.
“Kesuksesannya terus berlanjut, menyabet Grammy untuk album keduanya, I Do Not Want What I Haven’t Got yang menampilkan lagu tersuksesnya, Nothing Compares 2 You, lagu yang di-cover-nya dari Prince. Lagu ini menduduki jajaran lagu di Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat meski selama pembuatnya videonya dia menangis karena lagu itu mengingatkannya pada rasa kehilangannya terhadap sang ibu yang meninggal pada kecelakaan mobil,” tulis Dwi As Setianingsih dalam tulisannya di Harian Kompas berjudul Tiada yang Bisa Menandingi Sinead O’Connor (2013).
Eksistensi O’Connor tak berlajan mulus-mulus saja. Bahkan, di tengah kesuksesan itu banyak kontroversi atas ulahnya sendiri. Kontroversinya yang paling teranyar adalah merobek foto pemimpin besar umat Katolik, Paus Yohanes Paulus II. Ia bahkan kerap menyebut gereja Katolik banyak menghadirkan omong kosong.
Pemuka agama Katolik dianggap O’Connor hanya menjauhkannya dari Tuhan. Semenjak itu O’Connor banyak dicekal. Pun kemudian pesona O'Connor perlahan-lahan meredup. Namanya mulai diperbincangkan lagi kala O’Connor menuturkan keinginannya untuk masuk Islam.
Keinginan itu akhirnya diwujudkan selesainya proses perpindahan dari Katolik ke Islam. Perpindahan itu dipandu oleh Ulama Irlandia, Syekh Umar al-Qadri pada 26 Oktober 2018. Ia pun mengubah namanya jadi Shuhada' Sadaqat. Ia mantap memeluk Islam karena semua literasi yang ia baca dianggapnya bermuara kepada Islam.
“Penyanyi terkenal dunia Shuhada Davitt @MagdaDavitt77 ( #SineadOConnor ) telah memproklamirkan #Shahadah bersama saya di #Ireland . Dia sangat bahagia! Masya Allah! #Ireland #Islam #SineadOConnorEmbracesIslam @SineadOconnorHQ,” terang Syekh Umar al-Qadri dalam akun Twitter (kini: X) @DrUmarAlQadri, 26 Oktober 2018.
Sinead O’Connor meninggal dunia di London pada 26 Juli 2023. Tak ada penjelasan penyebab kematian O'Connor, yang ditemukan sudah terbujur kaku di apartemennya. Selama hidupnya O’Connor empat kali menikah dan memiliki empat anak, satu dari pernikahan pertamanya dan tiga dari hubungan di luar nikah.