Kisah Cinta Pangeran Charles dan Camilla: Sejati namun Kontroversial
Perjalanan Cinta Pangeran Charles-Camilla (Foto: wikimedia commons)

Bagikan:

JAKARTA - Hari ini, Sabtu, 14 November, Pangeran Charles merayakan hari ulang tahunnya yang ke-72 tahun. Pangeran Charles adalah putra mahkota yang nantinya akan menjadi penerus takhta Ratu Elizabeth II. 

Membicarakan Pangeran Charles, pasti tidak terlepas dari kontroversial drama percintaannya. Pangeran Charles dan Putri Diana sempat menjadi pasangan yang sangat diidolakan pada masanya. Namun cerita dongeng itu berakhir ketika skandal perselingkuhan Pangeran Charles muncul. 

Mengutip Biography, Sabtu 14 November, pernikahan adalah langkah pertama dalam ahli waris takhta. Tetapi pangeran tidak bisa menikahi sembarang orang untuk mengisi peran ratu. Calon pengantinnya harus terlahir dari kalangan baik, memiliki reputasi perawan dan tidak boleh beragama Katolik (yang terakhir adalah persyaratan hukum pada saat itu). Selain itu, calon penganti pangeran harus rela hidup dalam batasan kehidupan kerajaan. Tak heran, perburuan pengantin ternyata sulit bagi sang pangeran.

Pangeran Charles muda memiliki kisah cinta dengan Camilla Shand pada musim panas pada 1971. Mereka semakin dekat pada 1972, ketika kekasih Camilla, Andrew Parker Bowles, tidak berada di Inggris karena dinas militer. 

Charles saat itu enggan menikah muda dan berlayar dengan Royal Navy pada Januari 1973. Camilla bertunangan dengan Andrew Parker Bowles. Pangeran Charles kecewa dengan berita itu tetapi tidak dapat menghentikan pernikahannya. Camilla dan Andrew menikah pada Juli 1973.

Singkat cerita, pernikahan Camilla tidak bertahan lama. Ia lalu kembali menjalin kasih dengan Pangeran Charles pada 1979. Namun, Pangeran Charles saat itu sangat siap menikah dan Camilla tidak memenuhi persyaratan kerajaan untuk menjadi pendampingnya. Hingga akhirnya Pangeran Charles mengenal Lady Diana Spencer yang saat itu masih berusia 19 tahun. 

Pada Januari 1981, ayahnya Pangeran Charles, Pangeran Philip, memberi tahunya untuk melamar Diana segera atau membiarkannya pergi demi reputasinya. Charles mengaku kepada seorang teman, "Saya kadang-kadang takut membuat janji dan kemudian mungkin hidup untuk menyesalinya. Ini hanya masalah mengambil risiko yang tidak biasa ke dalam keadaan tidak diketahui yang pasti mengganggu tetapi saya berharap itu akan menjadi hal yang benar pada akhirnya."

 Saat penuh keraguan, pada 6 Februari 1981, Charles justru memutuskan untuk melamar Diana. Yang mengejutkan, Diana dengan cepat setuju untuk menikah dengan Charles. Keduanya menikah pada 29 Juli 1981 dan perburuan Charles untuk pengantin wanita telah berakhir. 

Sayangnya, kehidupan pernikahan membuat Charles menyesali pilihannya. Masalah yang telah dikesampingkan, seperti masa muda Diana dan waktu singkat yang mereka habiskan bersama sebelum menikah, tumbuh menjadi masalah pernikahan yang tidak dapat diatasi. Charles dan Diana bercerai pada 1996. Satu dekade kemudian, Charles memiliki pengantin baru dan dia adalah Camilla. 

Skandal Perselingkuhan 

Sebelum kembali bersama, Pangeran Charles dan Camilla berselingkuh di belakang Putri Diana. Saat itu terdapat percakapan pribadi antara Pangeran Charles dan Camilla yang direkam pada Desember 1989. Skandal itu disebut "Camillagate." Isi rekaman tersebut adalah percakapan yang bersemangat dan penuh kasih yang akhirnya tersiar pada Januari 1993. 

Pada 29 Juni 1994, Charles secara terbuka mengaku adanya perzinahan. Dalam sebuah wawancara untuk sebuah film dokumenter, Charles mengaku pernah melakukan hubungan zina selama pernikahannya dengan Diana. Charles menjelaskan bahwa ia melakukan perzinahan tersebut setelah memastikan bahwa pernikahannya hancur tak dapat diperbaiki. Sekretaris pangeran membenarkan bahwa Charles melakukan hubungan perzinahan tersebut dengan Camilla.

Dalam sebuah wawancara di acara televisi BBC yang dilakukan tanpa sepengetahuan keluarga kerajaan, Diana membahas hubungan suaminya dengan Camilla. Ia mengatakan, "Ya, ada kami bertiga dalam pernikahan ini, jadi agak sedikit ramai." Diana juga mempertanyakan apakah Charles layak menjadi seorang raja.