Transplantasi Jantung Babon untuk Baby Fae
Baby Fae beberapa saat setelah transplantasi (Sumber: Commons Wikimedia)

Bagikan:

JAKARTA - Pada 26 Oktober 1984, seorang dokter bernama Leonard Bailey mentransplantasikan jantung babon kepada seorang bayi bernama Stephanie Fae Beauclair. Publik memanggil bayi itu dengan sebutan Baby Fae. Bagaimana Fae bisa memiliki jantung babon?

Fae berhasil hidup selama 21 hari setelah operasi transplantasi, dua minggu lebih lama dari siapa pun yang melakukan transplantasi jantung simian sebelumnya. Di Barstow, California, Fae lahir prematur tiga minggu dengan sindrom jantung kiri hipoplastik.

Keadaan tersebut merupakan cacat fatal, di mana sisi kiri jantung tidak berkembang. Biasanya bayi dengan kondisi tersebut diperkirakan hanya hidup sekitar dua minggu. Bahkan, ibu Fae diberi pilihan untuk membiarkan Fae meninggal di rumah sakit atau di rumah. Namun dokter Bailey memiliki pilihan lain dalam pikirannya.

Selain jatungnya, Fae memiliki kondisi yang sehat. Transplantasi akan menyelesaikan masalah. Tetapi, tetap saja, transplantasi jantung babon adalah suatu hal tabu, meskipun operasi transplantasi kerap dilakukan sejak 1967.

Bailey, yang merupakan seorang ahli bedah jantung anak di Loma Linda University Medical Center di California, menghabiskan tujuh tahun meneliti xenograft atau transplantasi dari spesies lain. Dilansir TIME, Senin, 26 Oktober, penelitian Bailey termasuk lebih dari 150 transplantasi pada domba, kambing, dan babon, banyak di antaranya adalah antarspesies.

Transplantasi antarasimian dan manusia pertama kali dilakukan pada 1964. Transplantasi itu berhasil, namun pasien meninggal beberapa jam setelah pembedahan. Setelah itu transplantasi serupa hanya beberapa kali dilakukan. Meski demikian, Bailey mendapat izin untuk melakukan transplantasi seperti itu pada Fae.

Detak jantung babon

Ketika kondisi Fae yang berusia 12 hari mulai memburuk pada 26 Oktober 1984, tim medis memilih jantung babon dan memulai operasi transplantasi. Pada pukul 11.35 waktu setempat, "jantung baru Fae mulai berdetak secara spontan. Benar-benar mengagumkan,” kenang Sandra Nehlsen-Cannarella, ahli imunologi transplantasi yang menangani Fae. 

Tiga manusia lain yang menerima transplantasi jantung hewan --terakhir pada 1977-- gagal. Tak ada satupun yang bertahan lebih dari tiga setengah hari. Bailey berpendapat bayi dengan sistem kekebalan yang kurang berkembang akan memiliki kemungkinan lebih kecil menolak jaringan asing daripada orang dewasa.

Video Fae lalu ditayangkan di televisi dan menjadi sensasi media. Ratusan orang mengirim kartu ucapan kecil, bunga dan uang. Sementara yang lain menyatakan keprihatinan tentang pilihan babon sebagai pendonor.

Meskipun Fae awalnya menunjukkan sebuah kemajuan yang mantap, kondisinya mulai menurun 14 hari setelah transplantasi. Fae lalu meninggal pada 16 November 1984. Bailey lalu melakukan transplantasi jantung bayi pertama yang berhasil pada berikutnya, yaitu pada 1985.

Setelah kematian Fae, TIME menulis, “Jadi, akhiri eksperimen luar biasa yang telah menarik perhatian dunia dan membuat sejarah medis. Selama tiga minggu bayi dengan berat 5 pound (sekitar 2,3 kilogram) telah bertahan hidup dengan jantung babon. dua minggu lebih lama daripada penerima jantung binatang sebelumnya.”