JAKARTA – Abses dikenal sebagai bisul, merupakan benjolan di bawah atau di permukaan kulit. Meski secara medis tidak berbahaya, tetapi bisa menandai kondisi tertentu pada kesehatan.
Dilansir Medical News Today, Kamis, 28 Oktober, kebanyakan abses kulit tidak berbahaya. Bahkan bisa sembuh dengan sendirinya kecuali pada kasus lebih berat yang membutuhkan intervensi medis.
Abses yang tumbuh di kulit seperti jerawat. Ukurannya lebih besar dan berisi nanah atau air. Ada juga kasus abses kulit yang tubuh di bawah permukaan kulit. Abses juga dianggap tidak mengancam kesehatan seseorang. Tetapi jika ukurannya besar mungkin memerlukan intervensi medis.
Umumnya, abses disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
- Infeksi bakteri, antara lain Staphylococcus aureus (S. aureus) , methicillin-resistant S. aureus (MRSA), Streptococcus pyogenes, dan Mycobacterium tuberculosis.
- Organisme anaerobic.
- Infeksi jamur.
- Virus.
- Parasit.
Paling sering, abses pada kulit tumbuh di bawah lengan, punggung bawah, serta sekitar alat kelamin dan anus. Jika dilihat sekilas, bentuk tonjolan abses tegas tetapi licin, bulat, berisi nanah, terasa sakit, bengkak, panas saat disentuh, dan berwarna merah. Terdapat pula fitur punctum yang lubangnya tepat berada di tengah benjolan.
Beberapa orang berisiko lebih tinggi terkena abses kulit yang disebabkan infeksi. Orang tersebut umumnya memiliki kondisi sebagai berikut:
- Mengalami obesitas
- Merokok
- Penderita diabetes
- Orang dengan sistem kekebalan yang terganggu
- Menggunakan obat-obatan intravena
Nah, untuk membedakan abses pada kulit karena bakteri atau kondisi tertentu pada seseorang adalah gejalanya. Abses pada kulit karena bakteri, biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi.
Tetapi bakteri bisa menginfeksi, yaitu dengan msuk melalui foliker rambut, luka tusukan, atau luka di kulit. Kadang, abses pada kulit terbentuk ketika tergores benda asing seperti serpihan kaca yang menempel pada kulit.
BACA JUGA:
Perawatan yang perlu dilakukan tergantung rasa sakit yang dirasakan. Ketika terasa sakit sekali, seorang profesional kesehatan biasanya akan mengeluarkan cairan dalam abses dengan membuat sayatan di mana sebelumnya memberikan anestesi lokal.
Kemudian akan menyiram rongga dengan larutan garam atau jika abses sangat dalam, dokter akan memasukkan sumbu untuk membantu mengeluarkan cairan abses atau drainase abses.
Perawatan sederhana di rumah untuk mengobati abses pada kulit ialah dengan mengompres air hangat, mengoleskan salep antibiotik, atau mengonsumsi obat pereda nyeri. Tetapi disarankan tidak memencet abses atau memaksa cairan keluar sebab berisiko masuknya bakteri dan menyebabkan komplikasi.