Bagikan:

JAKARTA - Netflix membatalkan produksi serial asal Turki, If Only, setelah pemerintah Turki menolak izin proses syuting. Hal ini disebabkan serial tersebut akan menampilkan karakter gay.

Dibandingkan mengajukan komplain lebih lanjut, Netflix memilih membatalkan seluruh produksi If Only. Apalagi pengajuan ini disetujui Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

If Only menceritakan seorang wanita bernama Reyhan yang memiliki anak kembar dan tidak bahagia dalam pernikahannya. Suatu ketika, ia 'melompat' ke 30 tahun lalu saat sang suami melamarnya.

Kabar ini juga dikonfirmasi Ece Yorenc selaku penulis serial If Only. “Karena karakter gay, izin dari syuting serial tidak diizinkan dan ini sangat menakutkan untuk masa depan,” jawabnya dilansir dari Indiewire.

Menurut Yorenc, tidak ada adegan kontak fisik atau seksual antara karakter gay dengan karakter lain. Namun, proses produksi tetap dibatalkan.

Netflix sebagai rumah produksi menghormati budaya dan komunitas di Turki. “Kami memiliki beberapa produksi Turki orisinal - akan lebih banyak - dan akan membagikan cerita ini kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” ujar perwakilan Netflix dalam sebuah pernyataan resmi.

Hal ini bukan pertama terjadi dalam industri hiburan. Sebelumnya, serial Orange is the New Black mendapat perlakuan yang sama setelah hadirnya karakter LGBTQ dalam serial tersebut. Di samping itu, warganet juga ingin melarang Netflix untuk memproduksi konten setelah menemukan beberapa konten yang tayang di Turki memiliki adegan terkait LGBTQ.

Kini, kreativitas dalam bercerita harus menghadapi batas sendiri. Pemerintah Endorgan pun dengan jeli melirik segala bentuk karya yang diciptakan berkaitan dengan Turki.

Serial orisinal Netflix dari Turki adalah The Protector yang dirilis pada tahun 2018. Serial ini sukses digandrungi dan kini memiliki empat musim yang bisa ditonton melalui Netflix.