Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi dan presenter Melanie Subono mengatakan perempuan dapat menjadi sosok yang kuat di lingkup pekerjaan mana pun, salah satunya di dunia perfilman.

Menurutnya, perempuan membutuhkan nyali yang sangat kuat saat berada di lingkungan pekerjaan yang mayoritasnya dilakukan laki-laki.

"Itu pasti butuh nyali yang kuat, karena gak jarang mendengar teman-teman yang karena mereka perempuan jadi dianggap remeh. Tapi sekarang saya sendiri sudah melihat sudah banyak sutradara perempuan," kata Melanie Subono dalam dalam Webinar Series Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) bertajuk "Peran dan Posisi Perempuan dalam Perfilman Indonesia", Selasa, 21 September.

Meski perempuan telah banyak terlibat dalam produksi film dan sinetron di belakang layar, Melanie Subono mengatakan hal yang paling penting adalah penggambaran perempuan di depan layar.

"Buat saya, yang lebih penting adalah bagaimana perempuan digambarkan dalam film atau sinetron," ujar Melanie Subono.

"Percuma kalau semua pelakunya adalah perempuan, tapi saat di filmnya perempuan digambarkan sebagai sosok yang lemah dan tersiksa, yang sekuat-kuatnya dia tapi mau nerima peran jadi istri ke sekian," lanjutnya.

Karena itu Melanie memberanikan diri untuk membuat film berjudul Ibu. "Lewat film ini saya ingin menggabarkan makluk terkuat itu ibu. Ada ibu jari, ibu pertiwi. Jadi saya akan menggambungkan lagu dari lima daerah dan syutignya juga dilakukan di lima daerah asal lagunya," katanya.

Ibu merupakan hutang rasa Melanie Subono pada BJ Habibie. "Film ini sebenarnya idenya dari Eyang Habibie. Saya yang tidak tahu sama sekali tentang film, karena tahunya cuma main selama ini. Akhirnya memberanikan diri untuk membuat. Rencananya film Ibu akan tayang pada saat hari Ibu, 22 Desember," paparnya.