JAKARTA - Rocker legendaris Alice Cooper berbicara kepada Dave Lawrence dari Hawaii Public Radio tentang ISIS. Ini berkaitan dengan tindakan rasial yang terjadi di Amerika Serikat.
"Lima persen dari populasi muslim (Amerika) - mungkin lima persen - mendukung ISIS," kata Alice.
"Sisanya dari mereka sama seperti kita. Jika Anda menempatkan keluarga muslim dengan keluarga Amerika, mereka akan mengadakan pesta barbekyu dan mereka bahkan tidak akan berbicara tentang politik, tetapi selalu ada lima persen yang akan mengecewakan seluruh dunia," jelas Alice.
Pernyataan Alice bukan tanpa awalan. Sang rocker sebelumnya membandingkan gerakan Black Lives Matter yang memprotes kebrutalan polisi dengan peristiwa yang terjadi pada tahun 1960-an. Saat itu gejolak terjadi ketika orang berbaris untuk memperjuangkan hak-hak sipil, hak-hak wanita, dan melawan perang Amerika di Vietnam.
BACA JUGA:
"Yah, bukankah luar biasa kalau itu 50, 60 tahun yang lalu, dan kita masih berurusan dengan masalah yang sama?" kata Alice. "Anda akan berpikir bahwa itu menyelesaikan masalah. Tapi selalu ada lima persen orang yang rasis," tutur Alice.
Sejujurnya, lanjut Alice, ia mengenal banyak polisi tapi tidak satu pun polisi yang dia kenal rasis. Tapi ia menjamin, lima persen kepolisian di setiap kota punya masalah rasial dan ia berpikir, kita harus melihat itu seperti hampir dalam segala hal. SImak wawancara lengkapnya di bawah:
Di luar soal ISIS dan Black Lives Matter, Alice melepas lagu tunggal (single) baru pada Mei lalu bertajuk Don't Give Up. Diproduseri kolaborator lama Alice, Bob Ezrin menggunakan teknologi jarak jauh, lagu ini merupakan sebuah rekasi spontan terhadap tantangan yang dihadapi saat ini.
Lagu ini akan tersedia dalam format piringan hitam 7" dengan jumlah terbatas pada 14 Agustus via earMUSIC.
Alice juga baru merampungkan album terbarunya, Detroit Stories. Album ini menampilkan kolaborasi dengan sejumlah musisi jempolan, antara lain Wayne Kramer (MC5), Johnny 'Bee' Badanjek (Mitch Ryder and the Detroit Wheels), dan Mark Farner (Grand Funk Railroad).