Mengenal <i>Self-Worth</i> dan 5 Cara agar Tidak Berkecil Hati
Ilustrasi self-worth (Unsplash/Allef Vinicius)

Bagikan:

JAKARTA – Dalam psikologi dikenal berbagai istilah yang berkaitan tentang diri, yaitu self-esteem, self-confidence, self-love, self-respect, dan self-worth. Self-worth dan self-esteem tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Tetapi menurut dr Christina Hebbert, dilansir Positive Psychology, Jumat, 3 September, self-esteem adalah apa yang kita pikirkan, rasakan, dan yakini tentang diri kita sendiri. Sedangkan self-worth adalah mengakui bahwa ‘saya lebih besar dari semua hal itu’.

Self-worth merupakan pengetahuan mendalam bahwa diri kita berharga dan dapat dicintai, diperlukan untuk kehidupan ini, serta bermakna. Menurunnya self-worth ini kerap dialami setelah kehilangan, seperti setelah putus cinta, berpisah dengan pasangan, kehilangan seseorang, maupun kehilangan pekerjaan.

Self-worth juga berbeda secara signifikan dengan self-confidence. Kalau kepercayaan diri atau self-confidence tidak meliputi seluruh evaluasi diri yang dicakup self-worth. Kepercayaan diri lebih spesifik, misalnya mungkin memiliki rasa percaya diri yang rendah dalam bidang yang tidak Anda tekuni.

Self-worth merupakan inti dari diri kita sendiri, meliputi pikiran, perasaan, dan perilaku terkait dengan cara kita memandang kelayakan dan nilai sebagai manusia.

Nah, secara teoritis yang menentukan keberhargaan diri sendiri atau self-worth antara lain performativitas, kecukupan, penilaian dari orang lain, apa saja yang telah dilakukan, dan apa saja yang telah dicapai.  

Namun, tanpa kelima hal tersebut, seseorang bisa merasakan dirinya berharga. Ini yang unik dan sehat secara mental. Sebab acap kali memperbandingkan apapun yang dimiliki diri dengan penilaian dari orang lain, tentu tidak akan membuat hidup lebih membahagiakan bukan?

Seseorang yang tidak berprestasi tetapi tahu mana yang ia sukai dan upayakan juga tetap bisa memiliki self-worth. Sedangkan apabila keberhargaan diri menurun, berikut 5 cara untuk membangunnya kembali.

1. Lebih memahami diri sendiri

Sacinski merekomendasikan untuk membayangkan apabila kita tidak memiliki apapun. Ketika kehilangan orang-orang terdekat, pekerjaan tersendat, finansial mengempis, lantas apa yang masih tersisa dari diri kita sendiri.

Dari bayangan tersebut, bisa muncul pernyataan dari dalam diri ‘apapun yang terjadi secara eksternal, dan apapun yang diambil dari saya, saya tetap tidak akan tumbang’.

Selanjutnya, Sacinski menyarankan untuk mengenali diri sendiri termasuk pemahaman tentang apa yang mampu dilakukan, apa yang perlu ditingkatkan, kesalahan apa yang sering dilakukan, hingga perasaan-perasaan yang sering melukai.

self worth adalah
Ilustrasi cara meningkatkan self worth (Unsplash/Clay Banks)

2. Memaafkan diri sendiri

Setelah mengalami kegagalan, kehilangan, seseorang kerap menyalahkan diri sendiri. Ini tidak akan berlarut-larut apabila memulai untuk memaafkan diri dan menerima apa yang terjadi.

3. Cintai diri sendiri

Cara mencintai diri sendiri antara lain dengan berkomitmen untuk membangkitkan semangat positif, memperluas kebaikan, toleransi, dan bermurah hati.

4. Tidak bergantung pada orang lain

Tidak bergantung pada orang lain bukan berarti menganggap orang lain tidak bermakna. Tetapi ketika Anda memahami diri sendiri, seburuk apapun peristiwa yang dialami, Anda tetap menghargai diri sendiri.

5. Bertanggung jawab atas diri sendiri

Bertanggung jawab atas diri sediri maksudnya mengakui bahwa kita memiliki kekuatan pribadi untuk menghadapi keadaan seburuk apapun itu. Cobalah untuk mengingatkan diri Anda tentang apa yang telah dipelajari dari waktu-waktu sebelumnya.