JAKARTA - Sebelum menjadi komisaris, Ricky Harun sudah tahu perusahaan PT HK Metal Utama TBK sempat merugi di tahun 2020. PT HK Metals Utama Tbk melaporkan bahwa perseroan mengalami rugi bersih sebesar Rp235,7 miliar pada 2020. Informasi tersebut dikutip berdasarkan keterbukaan yang dipublikasi pada Senin, 15 Agustus.
Adapun hingga kuartal I 2021, entitas usaha dengan kode saham HKMU tersebut membukukan laba bersih Rp3,1 miliar. Perseroan mengalami penurunan pendapatan di segmen manufaktur aluminium sebesar 57 persen secara year-on-year (y-o-y) dari Rp302 miliar pada kuartal II 2020 menjadi Rp 130 miliar pada kuartal II 2021.
Secara terperinci, laba kotor perseroan pada trimester pertama tahun ini adalah sebesar Rp15,22 miliar. Kemudian, untuk penjualan bersih tercatat sebesar Rp130,30 miliar.
Ditanya tentang kerugian ini, Ricky tak mengelak. "Memang datanya benar. Tapi saya memandang ini tantangan. Buat apa perlu saya kalau perusahaan sehat dan baik-baik saja. Buat apa saya join? Nggak ada kerjaan dong?" tanyanya balik.
Ricky Harun bakkan menyebut kerugian itu sebagai tantangan. "Ini tantangan buata saya, karena kerugian itu disebabkan oleh keputusan pailit salah satu anak perusahaannya. Nggak bisa dipungkini pandemi menurunkan omzet. Sebelumnya kan HKMU fokus pada pendistribusian, nantinya akan beralih fokus pada manufactur yang margin-nya menguntungkan," jelasnya.
BACA JUGA:
Tugas Ricky adalah mencari cara bagaimana menaikkan keuntungan perusahannya. HKMU mengaku siap bertransformasi agar lebih dikenal anak muda sebagai market masa depan.
"Harapannya sesuai dengan visi misi HKMU. Saya sangat diharapkan mengeluarkan ide yang segar yang belum terfikirkan sama sekali oleh HKMU sebelumnya. Saya siap mengeluarkan semua ide bagaimana supaya HKMU sampai lebih luas ke masyarakat yang butuh produk kita," jelasnya.