Bagikan:

JAKARTA - Kebijakan Pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3-4 di Jawa-Bali hingga 16 Agustus mendatang menuai pro dan kontra. Aktivis kemanusiaan Natalius Pigai, menilai PPKM yang terus diperpanjang menjadi wujud kegagalan pemerintahan Joko Widodo dalam mengambil kebijakan penanganan pandemi COVID-19.

"Cara Jokowi tidak cerdas dan sembrono," ujar Pigai, Selasa, 10 Agustus. Perpanjangan PPKM berlevel ini merupakan kali ketiga setelah berakhir pada 9 Agustus dan 2 Agustus lalu.

Menurutnya, jika negara serius ingin menuntaskan penyebaran COVID-19, maka seharusnya pemerintah tak ragu menerapkan karantina wilayah atau lockdown. "Sudah satu bulan 11 hari atau 41 hari (PPKM), tapi COVID-19 masih liar menyerang warga," katanya.

Namun, Krisdayanti punya pendapat berbeda. Politisi PDI Perjuangan ini mendukung perpanjangan PPKM. "Selamat siang bapak ibu, dari jumlah positivity rate tinggi yang terdata sekarang, saya rasa PPKM masih harus dilanjutkan," tulis Krisdayanti di akun Instagram @krisdayantilemos, dikutip Selasa, 10 Agustus.

Kebiasaan abai masyarakat, menurut Krisdayanti masih perlu didiplinkan. "Karena tidak dapat dipungkiri, kebijakan PPKM ini menekan jumlah penyebaran. Bukan menghilangkan COVID secara instan. Tapi ketatnya PPKM ini untuk memaksa masyarakat berdisiplin dan membangun keharusan disiplin prokes itu sendiri menjadi sebuah kebiasaan yang baik," tegasnya.

Unggahan ini mendapat banyak respon dukungan dari pengikut Krisdayanti. Beberapa selebriti juga sepakat dengan Krisdayanti. "Karena memang masyarakat Indonesia perlu struktur untuk berlatih bisa disiplin, kalau udah sama2 pinter “roda empat” nah baru bisa dikasih “roda dua” .. harus sama bisa (disiplin) semua. Persatuan Indonesia," tulis Sophie Navita di kolom komentar.