Bagikan:

JAKARTA - Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XI resmi diluncurkan 7 Juli lalu. FFWI XI  diselenggarakan oleh Wartawan Film dan Kebudayaan  bermitra dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud dan Riset Teknologi.

FFWI tidak hanya menilai karya film yang telah ditayangkan di bioskop, tapi juga memberikan penilaian terhadap karya film yang ditayangkan di media over the top  atau OTT. 

"Saya kira ini baru pertama kalinya  terjadi di Indonesia. Arti penting sistem penilian ini, menunjukan FFWI sangat mengadopsi perkembangan teknologi komunikasi,” ujar Ketua Panitia FFWI, Wina Armada saat dihubungi Senin, 12 Juli. 

Selain itu, FFWI juga menilai film peserta berdasarkan genre, atau masing-masing jenis film. "Jadi penilaian film head to head atau apple to apple berdasarkan karya film sejenis. Dengan demikian ini dapat lebih fair," tandas Wina Armada. Cara penilaian  berdasar genre, tambah Wina Armada, diharapkan dapat memberidampak positif buat perkembangan perfilman nasional Indonesia. 

Ketua Bidang Penjurian FFWI, Yan Widjaya, menerangkan, semula panitia akan menilai empat genre film, masing-masing genre drama, horor, komedi dan laga. Syarat agar dapat dinilai menjadi satu klaster genre tersendiri,  minimal harus ada  lima peserta.

"Tetapi diprediksi genre laga, pesertanya tidak sampa lima, sehingga kemungkinan untuk tahun ini genre laga belum dapat dinilai," kata Yan Wijdaya. 

Yan Widjaya menjelaskan, dari setiap genre ada sembilan unsur yang akan dinilai oleh Dewan Juri FFWI XI. Dengan tiga genre film, masing-masing genre dinilai  sembilan unsur, jelas Yan Widjaya, hal  itu berarti sudah ada 27 piala untuk pememang. "Kemudian disiapkan tambahan 3 piala khusus yang akan diberikan kepada tokoh khusus. Berarti total ada 30 Piala," kata Yan. Piala tersebut akan diserahkan pada pemenang saat Malam Puncak FFWI yang akan diselenggarakan tanggal 28 Oktober.