Pemerintah Terus Dorong Ekonomi Kreatif Terutama Perfilman Indonesia
Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Airlangga Hartarto. (Dok. ANTARA/Maria Cicilia Galuh)

Bagikan:

JAKARTA - Sebagai salah satu strategi diversifikasi ekonomi, pemerintah dorong peningkatan untuk ekonomi kreatif dengan berbagai insentif kebijakan. Salah satunya mendorong kemajuan industri perfilman tanah air.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa industri perfilman telah menjelma sebagai salah satu ekosistem yang memiliki nilai tambah tinggi.

"Kreativitas adalah hal yang sangat baik dan saya selalu bangga dengan insan perfilman karena kalau bicara nilai tambah, nilai tambah tertinggi adalah kreativitas dan perfilman. Bagaimana memvisualisasi ide dan gagasan dan menjadi tontonan menarik dan hiburan masyarakat,” ungkap Airlangga dalam keterangannya, Sabtu 28 Oktober.

Lebih lanjut, Airlangga menambahkan bahwa upaya mendukung dunia perfilman untuk merambah hingga media digital saat ini turut mendorong perkembangan di masyarakat.

Inisiasi tersebut juga dinilai memiliki andil dalam membangkitkan kembali antusiasme dan laju perfilman Indonesia di tengah ketidakpastian kondisi pandemi Covid-19 lalu.

"Saya teringat pada saat penanganan Covid, salah satu sektor yang sulit untuk dipulihkan adalah perfilman karena tidak bisa datang ke bioskop. Namun para aktris, para produser datang ke kantor saya dan pada waktu itu kita berpikir beberapa insentif termasuk mendorong perfilman itu masuk ke media online,” jelasnya.

Selanjutnya, dengan memperhatikan perkembangan pesat perfilman tanah air saat ini, Airlangga menyampaikan apresiasi dan berharap agar pemberian penghargaan kepada insan perfilman dapat memacu semangat untuk terus menghasilkan berbagai karya yang terbaik bagi masyarakat.

Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) sendiri merupakan salah satu ajang penghargaan bagi industri perfilman yang bertujuan mengapresiasi dan mendorong perfilman Indonesia untuk terus berkiprah baik di dalam negeri maupun mancanegara.

Berbeda dengan ajang penghargaan lainnya, dalam melakukan penilaian, FFWI memisahkan film yang dinilai dari beberapa kategori yakni komedi, laga, drama, dan horror.

Dengan mengusung tema “Era Kebangkitan Perfilman Layar Lebar Indonesia”, FFWI tahun ini telah menyeleksi tidak kurang dari 124 film yang ditayangkan sejak 1 September 2022 hingga 30 September 2023 di bioskop dan media tayang digital Over The Top (OTT).

Penilaian dilakukan melalui dua tahapan yakni tahapan pertama oleh 31 wartawan dan tahapan kedua oleh dewan juri sebanyak 9 wartawan.