JAKARTA – Diabetes merupakan gangguan metabolisme yang dikategorikan dalam dua jenis, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Setiap jenisnya memiliki penyebab yang berbeda. Diabetes tipe 1 diakibatkan sel beta pankreas tidak memproduksi cukup insulin dan tidak efektif kerjanya.
Sedangkan diabetes tipe 2 berkaitan dengan gaya hidup atau makan makanan full karbo sehingga terjadi resistensi insulin. Jumlah glukosa dari karbo dalam darah terlalu tinggi karena insulin resisten atau tidak efektif mengolah glukosa dalam sel menjadi energi.
Pada sebagian besar literatur, bagi seseorang dengan diabetes direkomendasikan untuk rutin berolahraga. Aktivitas membakar kalori dan membangun massa otot ini diperlukan untuk mengontrol gula darah serta mengurangi risiko komplikasi.
Namun ternyata ada aturan yang acap luput dipahami mengenai olahraga terutama ketika gula darah sedang tinggi. Dilansir laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, pasien dengan tingkat gula darah 250 – 300 mg/dL disarankan menurunkan dahulu.
Artinya ketika gula darah tinggi, tidak direkomendasikan untuk berolahraga sebab akan menjadi lemas. Pada kondisi gula darah tinggi, insulin tidak bisa efektif mengolah glukosa. Ini membuat orang dengan gula darah tinggi tersebut terasa lemas dan sering buang air kecil.
“Pasien diabetes seperti ini tidak bisa dipaksa langsung berolahraga. Ini akan membuatnya berkeringat dan lemas. Ia harus menurunkan gula darahnya dulu sampai di bawah 200 mg/dL,” papar dokter spesialis penyakit dalam di RSCM FKUI, Dr. dr. Dyah Purnamasari, Sp.PD., KEMD..
Apabila pasien dengan kondisi gula darah terlalu rendah atau di bawah 100 mg/dL, disarankan makan snack dulu baru berolahraga.
BACA JUGA:
Para penderita diabetes perlu memilih jenis olahraga dengan intensitas sedang. Seperti jalan kaki dengan durasi 30 menit dan dilakukan 5 kali dalam satu minggu.
Tetapi apabila seseorang dengan diabetes dibarengi gangguan ginjal dan masalah lain, perlu berkonsultasi pada fisioterapis dulu jenis olahraga yang cocok beserta durasinya.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk berolahraga bagi seseorang dengan diabetes?
Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Endocrinology pada tahun 2017, berolahraga segera setelah makan bisa memberi efek positif pada kadar gula darah. Menurut Betul Hatipoglu, seorang pakar endokrinologi, kadar glukosa mencapai puncak pada jeda 90 menit setelah makan.
Artinya, dengan berolahraga dapat mengurangi konsentrasi glukosa dan direkomendasikan berolahraga selama 30 menit setelah makan. Namun yang perlu dipahami adalah kondisi setiap orang berbeda-beda. Maka peroleh rekomendasi ahli sesuai dengan kondisi Anda.