5 Hal yang Perlu Anda Ketahui Tentang Diabetes Tipe 2
Ilustrasi (David Moruzzi/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Diabetes merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum ditemukan di seluruh dunia. Setidaknya, ada sekitar 8,5 persen orang dewasa di seluruh dunia hidup dengan kondisi tersebut. Meski familiar didengar, namun belum tentu Anda paham betul tentang diabetes tipe 2. 

Menjadi penyakit yang paling banyak diidap membuat para peneliti meningkatkan penelitian terkait diagnosis, pengobatan, hingga pengetahuan tentang diabetes tipe 2. Sehingga, memungkinkan pencegahan dan pengobatan yang lebih baik. 

Menyadur laman Healthline, Senin, 27 Desember, setidaknya ada lima hal penting yang perlu orang ketahui mengenai diabetes. Tujuannya sederhana, yaitu semakin Anda mengenali diabetes, maka semakin mudah juga penyakit ini dihindari.

Diabetes tipe 2 merupakan kondisi kronis dan belum ada obat hingga saat ini

Sederhananya, diabetes adalah suatu kondisi yang terjadi ketika tubuh Anda memiliki masalah dalam mengelola kadar gula darah. Ini karena ketidakmampuan tubuh untuk membuat atau menggunakan insulin, hormon yang mengatur gula darah. Entah tubuh Anda tidak memproduksi cukup insulin atau sel-sel tubuh terlalu resisten sehingga tidak dapat menggunakan insulin secara efektif. 

Jika tubuh tidak dapat menggunakan insulin untuk mengelola glukosa, maka gula sederhana ini akan menumpuk dalam darah jadi menyebabkan kadar gula darah tinggi. Sebagai akibat dari resistensi seluler, berbagai sel dalam tubuh Anda tidak akan mendapatkan energi yang mereka butuhkan untuk berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut. 

Untuk itu, diabetes dapat dikategorikan sebagai salah satu penyakit kronis yang mungkin  berlangsung lama. Hingga saat ini, tidak ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan diabetes tipe 2, sehingga dibutuhkan ketepatan dalam menjaga kesehatan serta obat-obatan untuk menjaga kadar gula darah.

Penyakit yang sedang meningkat terutama pada kaum muda

Jumlah penderita diabetes di seluruh dunia telah meningkat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun 2014 dengan diabetes tipe 2 paling banyak diderita. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dulu diabetes tipe 2 hanya diderita orang dewasa. Tetapi sekarang lebih sering didiagnosis pada kaum muda. Ini kemungkinan karena diabetes tipe 2 terkait dengan indeks massa tubuh (BMI) dan obesitas yang lebih tinggi, masalah umum di kalangan kaum muda saat ini.

Bisa tidak terdiagnosis selama beberapa tahun

Banyak kasus diabetes tipe 2 tidak terdiagnosis karena kurangnya gejala atau karena orang tidak mengenalinya sebagai tanda diabete seperti kelelahan serta meningkatnya rasa lapar dan haus. Untuk itu, WHO menyarankan bagi orang dewasa berusia 45 tahun atau lebih harus melakukan pengujian diabetes, terutama jika Anda mengalami obesitas.

Dapat menyebabkan komplikasi serius

Jika dibiarkan tidak terdiagnosis dan tidak diobati terlalu lama, diabetes tipe 2 dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Hal yang sama berlaku untuk orang yang lalai mengelola diabetes dengan benar. Penyakit kardiovaskular, penyakit mata diabetes, penyakit ginjal, kerusakan saraf, kerusakan pendengaran, dan peningkatan risiko stroke dan penyakit Alzheimer adalah beberapa komplikasi utama yang dihadapi penderita diabetes tipe 2. Menjaga  kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah sangat penting dalam menurunkan risiko ini. Deteksi dan pengobatan dini, gaya hidup sehat, dan pemeriksaan rutin adalah kuncinya.

Diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan melakukan gaya hidup sehat

Salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mengelola diabetes tipe 2 adalah makan dengan baik dan berolahraga secara teratur. Karena para ahli mengetahui secara pasti bahwa faktor-faktor tertentu meningkatkan risiko, mereka juga tahu bahwa ada kemungkinan besar Anda dapat mencegahnya atau setidaknya menunda timbulnya. Beberapa hal dasar yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah dan/atau mengelola diabetes tipe 2 meliputi:

  1. Menjaga berat badan ideal
  2. Lakukan 30 menit aktivitas fisik teratur dengan intensitas sedang setiap hari, atau olahraga berat 3 hari seminggu.
  3. Batasi minuman bergula dan lemak jenuh dalam makanan Anda. Tambahkan lebih banyak buah dan sayuran, dan singkirkan makanan olahan.
  4. Hindari penggunaan tembakau, yang meningkatkan risiko diabetes dan penyakit kardiovaskular.
  5. Periksa gula darah Anda secara teratur jika Anda telah didiagnosis, dan pertahankan perawatan kaki, ginjal, pembuluh darah, dan mata yang tepat untuk mencegah komplikasi.