JAKARTA – Kandungan antioksidan dapat menjaga sistem imun seimbang, namun apa efek positif yang bisa dirasakan ketika mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan antioksidannya?
Tak banyak orang memahami apa itu antioksidan. Antioksidan adalah molekul yang memerangi radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu berbagai penyakit, termasuk diabetes, penyakit hati atau liver, dan kanker.
Sejumlah makanan mengandung antioksidan, paling banyak jenisnya berupa buah dan sayuran. Beberapa vitamin juga disebut sebagai antioksidan yang efektif, antara lain vitamin E dan C.
Dilansir dari Healthline, Selasa, 16 Maret, radikal bebas dalam jumlah yang seimbang tetap dibutuhkan oleh tubuh. Cara kerjanya agar tubuh tetap membentuk sistem imun, maka radikal bebas diperlukan sebagai pemicunya. Namun, jika terlalu banyak jumlahnya maka akan berakibat serius.
Nah, disinilah antioksidan bekerja. Kandungan ‘penyelamat’ ini menyeimbangkan radikal bebas dan sistem imun. Ketika radikal bebas melebihi jumlah antioksidan dalam tubuh, ini disebut kondisi stres oksidatif dan jika berkepanjangan dapat mengganggu stabilitas DNA serta molekul penting dalam tubuh.
Tak jarang terjadi apabila terjadi stres oksidatif, banyak sel-sel tubuh akan mati. Risiko paling mengkhawatirkan dapat mengakibatkan kanker. Kondisi yang memicu stres oksidatif antara lain kebiasaan dan kondisi lingkungan.
Seperti polusi udara, asap rokok, terlalu banyak minum alkohol, kadar gula dalam darah terlalu tinggi, terlalu banyak asupan asam lemak tak jenuh ganda, radiasi, infeksi bakteri, jamur, dan virus.
Kondisi lainnya yang menyebabkan tubuh rentan adalah asupan zat besi, magnesium, tembaga yang berlebihan. Terlalu sedikit oksigen dalam tubuh dan olahraga terlalu lama juga dapat menyebabkan jaringan rusak.
Dari mana antioksidan berasal? Sebenarnya, tubuh secara alamiah juga memproduksi antioksidan yang disebut dengan glutathione. Untuk tambahan, asupan nutrisi seimbang juga diperlukan untuk mendukung tubuh memerangi zat radikal bebas.
BACA JUGA:
Anda dapat mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin C dan E, ini yang alami. Dapat juga menambah asupan multivitamin berdasarkan resep hasil konsultasi dengan ahli. Sebab setiap orang memiliki kondisi tubuh berbeda, maka detail pertimbangan kebutuhan asupan akan semakin baik.
Menurut beberapa studi, kopi juga termasuk minuman sebagai sumber antioksidan selain buah beri, teh hijau, cokelat hitam, daging, ikan, sayur-sayuran, dan buah-buahan.
Makanan yang mengandung antioksidan memiliki sifat mudah larut dalam air dan lemak. Antioksidan yang larut dalam air akan bertindak sebagai ‘penyelamat’ diluar sel. Sedangkan antioksidan yang larut dalam lemak akan bertindak dalam membran sel.
Yang pasti, ada berbagai jenis makanan antioksidan. Ini dapat Anda kenali dari informasi nutrisi pada setiap makanan, seperti makanan yang banyak mengandung vitamin C, E, dan flavonoid artinya bersifat antioksidan.