Bawang Hitam Berkhasiat untuk Penderita Diabetes, Apa Efek Jika Mengonsumsi Terus-menerus?
Ilustrasi bawang hitam (Unsplash/Luke Besley)

Bagikan:

JAKARTA – Diabetes merupakan penyakit kronis yang terjadi baik disebabkan kurangnya pankreas menghasilkan insulin maupun tubuh tidak mampu bekerja efektif merespons insulin. Insulin adalah hormon pengatur gula darah.

Jika berkelanjutan tak terkontrol dapat memicu kerusakan serius pada keseluruhan sistem tubuh, terutama pada saraf dan pembuluh darah.

Faktanya, pada tahun 2017 Indonesia dilaporkan berada di urutan ke-6 dari sepuluh negara terbanyak yang penduduknya mengidap diabetes. Berdasarkan perkiraan dari Siloam Hospital, tingkat penderita diabetes akan meningkat hingga 16,7 juta orang pada 2045.

Berkaitan dengan tingginya tingkat penderita diabetes dan betapa kronisnya penyakit ini, bawang hitam dikabarkan memiliki kandungan yang dapat membantu mengatur tingkat gula dalam darah. Apa efeknya jika mengonsumsi terus-menerus? Dan kandungan apa saja yang efektif membantu penderita diabetes?

Bawang hitam atau black garlic terbuat dari bawang putih yang telah melalui proses fermentasi. Prosesnya, bawang putih disimpan pada suhu 60 hingga 77 derajat selsius selama 30 hingga 90 hari. Selama proses ini, bawang putih akan berubah warna menjadi hitam. Teksturnya jadi lebih kenyal dan rasanya lebih manis.

Dilansir oleh WebMD, Senin, 1 Februari, bawang hitam memiliki lebih sedikit senyawa aktif allicin dibandingkan dengan bawang putih yang masih segar. Pada dasarnya, bawang putih sendiri mengandung nutrisi tinggi, antara lain bermanfaat sebagai antioksidan.

Antioksidan tinggi dalam bawang hitam dapat membantu mencegah komplikasi yang berkaitan dengan diabetes. Seperti gejala disfungsi ginjal, menurunkan kadar kolesterol, dan trigliserida dalam darah.

Bawang putih yang diproses sehingga berubah warna menjadi hitam mengandung senyawa S-Allylcycteine (SAC) yang membantu tubuh menyerap allicin.

Berdasarkan studi yang dipublikasikan di Korean Society of Community Nutrition and the Korean Nutrition Society, ekstrak bawang hitam tidak hanya menurunkan kadar gula darah. Tetapi juga mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida.

Meskipun bawang hitam berkhasiat untuk penderita diabetes, namun terdapat efek ringan ketika mengonsumsinya terus-menerus. Seperti meningkatkan produksi asam lambung, peningkatan gas dalam perut, mual, muntah hingga diare.

Bagi Anda, tindakan pencegahan tidak serta merta mengonsumsi bawang hitam saja. Mengatur pola hidup sehat dan medical check-up rutin diperlukan untuk memonitor kondisi kesehatan. Meski bawang hitam memiliki khasiat baik, namun tidak dapat menggantikan pengobatan berkelanjutan.

Artinya, bawang hitam tidak sepenuhnya dapat menyembuhkan. Bawang hitam hanya membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah, mencegah komplikasi, dan tetap butuh anjuran dokter jika mengonsumsinya.