Bagikan:

JAKARTA – Gaya hidup sehat dapat disokong lewat hobi bertanam. Seperti memilih menanam microgreen yang kaya nutrisi. Untuk menanamnya pun tak butuh tempat luas, sehingga halaman rumah sempit bisa menjadi ruang bertanam.

Apa itu microgreen?

Dilansir dari De Grunteman, Kamis, 10 Juni, microgreens acap dipakai sebagai garnish atau hiasan pada hidangan. Meski belum lama dikenal di Indonesia, tetapi di negara-negara Eropa sudah mulai mengonsumsi sayuran mini ini sejak lama.

Disebut tanaman mini sebab ukurannya memang kecil. Mulai dari penyemaian benih hingga siap konsumsi hanya membutuhkan waktu 14 hari. Microgreens bisa dikonsumsi untuk salad maupun pesto atau saus salad yang berasal dari bagian utara Italia.

salad microgreen
Ilustrasi salad microgreens (Unsplash/Augustin Fou)

Jenis tumbuhan yang ditanam sebagai microgreens antara lain cress, seledri, arugula, sawi hijau, selada, ketumbar, lobak, basil, selada air, kubis, bayam prancis, dan chia.

Bagaimana cara menanam microgreens?

Untuk menanamnya, media yang paling tepat adalah sabut kelama, campuran vermikulit dan perlit serta amandemen organik. Batuan lava hidroponik juga bisa jadi media tanam selain tanah.

Microgreens merupakan tanaman kecambah. Artinya, setelah pembenihan tidak membutuhkan waktu lama untuk panen atau siap dikonsumsi. Terlebih lagi, microgreens acap ditanam ketika ada rencana untuk mengonsumsinya.

Pertama, Anda perlu memilih bibit dahulu sembari menyiapkan palet atau pot untuk menanam beserta media tanamnya. Microgreen bisa tumbuh di dalam ruangan, yang artinya memudahkan Anda untuk mengawasinya.

Tetapi meski diletakkan di dalam rumah, sekumpulan tanaman mini ini butuh cahaya matahari setidaknya saat pagi hari.

Kedua, siap pembenihan dengan menebarkan biji-biji benih di media tanam. Agar lekas tumbuh, pastikan seluruh palet atau pot terendam air. Sampai air habis, Anda bisa mengamati proses pertumbuhannya. Yang jelas, jangan membiarkan media tanam mengering.

Kandungan nutrisi apa saja dalam microgreen?

Dilansir Rumah, nutrisi dalam microgreen diklaim mencapai 40 persen lebih banyak dibanding sayuran saat usia panen atau matang. Faktor metabolisme tumbuhan memengaruhinya.

Di dalam tanaman sayur yang masih dalam masa pertumbuhan bisa mengandung kalsium, zat besi, magnesium, zinc, dan mineral lainnya. Setiap jenis akan berbeda-beda tetapi yang paling umum mengandung vitamin A, B, D, dan K yang dapat menyehatkan tubuh Anda.

Yang paling banyak mengandung nutrisi adalah microgreen dari benih whitegrass. Kandungan asam amino dan klorofil dapat menyokong kebutuhan harian protein nabati.

Microgreen juga diklaim mengandung tinggi antioksidan. Maka bagi Anda yang sedang menjalani diet atau pola makan vegan, dapat memilih microgreen sebagai alternatif menu.