JAKARTA - Segelintir orang kini mulai tertarik pada gaya hidup vegetarian. Alasanya beragam, mulai dari faktor kesehatan maupun lingkungan. Jadi vegetarian memang dinilai bermanfaat untuk kesehatan karena bisa mengurangi risiko diabetes bahkan kanker.
Selain itu, dapat mengurangi emisi yang merusak lingkungan. Perlu diketahui bahwa dibutuhkan energi besar untuk peternakan, kontribusi hewan ternak ini kemudian berdampak besar pula pada emisi gas rumah kaca yang berpotensi pada kerusakan planet.
Menerapkan pola hidup vegetarian dengan mengonsumsi makanan berbasis tumbuhan bisa memperpanjang hidup. Menurut penelitian dalam Journal Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, jika manusia berpindah ke pola makanan vegetarian, dunia bisa mengurangi angka kematian sampai 7,3 juta jiwa di tahun 2050. Pun, emisi karbon bisa terpangkas sampai 63 persen.
Apakah Anda tertarik juga buat jadi vegetarian? Kalau iya, berikut beberapa tips ramah pemula yang bisa Anda lakukan.
Mengenali jenis vegetarian
Anda perlu tahu kalau vegetarian ini terjadi dari beberapa jenis. Perbedaannya bisa dilihat dari pilihan makanan yang dikonsumsi. Jadi masih ada beberapa tipe vegetarian yang sebagian besar pola makannya adalah berbasis nabati, tetapi memperbolehkan mengonsumsi produk hewani seperti telur, susu, keju, dan olahan susu lain.
Ovo vegetarian: tidak makan produk hewani apapun kecuali telur.
Lacto vegetarian: tidak makan produk hewani apapun, kecuali susu dan turunannya seperti keju, butter, krim, dan yoghurt.
Lacto-ovo vegetarian : tidak makan produk hewani kecuali telur, susu, dan turunannya.
Pescatarian : Produk hewani yang dikonsumsi hanya ikan.
Vegan : Sama sekali tidak mengonsumsi dan menggunakan produk hewani, termasuk daging, ikan, susu, telur,bahkan sepatu atau tas dari kulit hewan.
BACA JUGA:
Mencari substitusi makanan
Anda mungkin membayangkan bahwa vegetarian hanya makan sayur, buah, tahu, dan tempe setiap hari. Sebenarnya banyak makanan alternatif ramah vegetarian. Bahkan, bakso, makanan Padang, soto, burger, sate, dan makanan rumahan yang biasanya berisi daging atau telur selalu ada versi vegetariannya.
Biasanya untuk masakan yang aslinya berbahan daging, bisa diganti dengan jamur, nangka, tahu, tempe, atau daging palsu dari bahan gluten. Kangen makan bakso? Ada bakso non daging dan bisa pakai kuah kaldu jamur untuk pengganti kaldu tulang. Untuk susu, bisa pilih susu almond atau susu kedelai.
Jika Anda memang berkomitmen dan fokus, sebenarnya jadi vegetarian tidak menyiksa kok setelah dijalankan. Apalagi sekarang ini sudah banyak restoran dan rumah makan yang menyediakan menu-menu vegetarian yang rasanya enak, seenak makanan non-vegetarian.
Lakukan bertahap
Menjadi vegetarian berarti Anda harus mengubah kebiasaan dan pola makan. Buat sebagian orang, tentu ini bukan hal mudah. Maka dari itu, cobalah lakukan secara bertahap sambil terus belajar dan beradaptasi.
Misalnya, mulai bulan pertama Anda stop makan daging merah, berikutnya berhenti makan daging unggas dan aneka seafood. Lakukan perubahan ini sampai Anda merasa udah mantap. Lanjutkan kebiasaan baik ini dengan sedikit demi sedikit mulai dari susu, keju, telur, dan sampai akhirnya Anda terbiasa dengan pola hidup yang baru.