Dampak Defisit Kalori, Imunitas Tubuh Berkurang hingga Mengganggu Kesuburan
Ilustrasi (Andreas Ayrton/Pexels)

Bagikan:

JAKARTA - Bagi Anda yang masih menjalani diet kalori, sebaiknya berhati-hatilah. Pasalnya, kekurangan kalori dalam tubuh akibat diet ekstrem dapat berimbas pada munculnya beberapa penyakit berbahaya. Melansir laman Healthline, Jumat, 23 April, diet kalori terbatas dengan jumlah karbohidrat yang rendah juga dapat menyebabkan perasaan lelah pada beberapa individu.

Sebelum betul-betul memutuskan untuk menjalani diet kalori, alangkah baiknya Anda pahami terlebih dahulu apa saja dampak yang dapat ditimbulkan dari pengurangan kalori bagi kesehatan tubuh.

Mengurangi kesuburan

Ekstrem mengurangi asupan kalori dalam tubuh dapat berdampak pada tingkat kesuburan khususnya wanita. Kalori berfungsi mengatur kadar estrogen dan hormon Luteinizing (LH) yang diperlukan untuk ovulasi. Jika kekurangan kalori, otomatis produksi kedua hormon tersebut pun berkurang. Maka jika Anda merasakan siklus menstruasi yang tidak teratur saat menjalankan diet kalori, maka sebaiknya segera pikirkan untuk berhenti melakukan diet.

Melemahkan tulang

Jika terjadi defisit kalori pada tubuh, maka produksi estrogen dan testosteron pun dapat terganggu. Jika kedua hormon reproduksi tersebut dianggap kurang, maka pembentukan tulang pun juga terhambat serta memperparah kerusakan tulang. Jika ini terjadi, maka bisa jadi risiko patah tulang makin meningkat.

Dapat menurunkan imunitas

Penurunan kalori dapat menyebabkan tubuh seseorang lebih mudah terserang flu. Para peneliti melaporkan bahwa seorang atlet yang mencoba menurunkan berat badan dengan mengurangi jumlah kalori, kemungkinan besar akan jatuh sakit lagi dalam tiga bulan setelahnya. 

Menurunkan metabolisme

Jika Anda mengonsumsi makanan rendah kalori, metabolisme pada tubuh akan melambat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet rendah kalori dapat menurunkan jumlah kalori yang dibakar oleh tubuh sebanyak 23 persen. Maka, otot pada tubuh akan menghilang. Hal tersebut akan terjadi jika Anda diet dengan membatasi kalori dengan rendah protein dan tidak dikombinasikan dengan olahraga.