Bagikan:

YOGYAKARTA - Pernahkah Anda mengamati segerombolan laron yang berputar-putar di sekitar lampu pada malam hari? Lantas, kenapa laron suka cahaya?

Fenomena ini seolah menjadi pertunjukan cahaya alami yang menarik perhatian.  Namun, di balik keindahan visualnya, terdapat alasan ilmiah yang menjelaskan mengapa laron begitu tertarik pada cahaya.

Kenapa Laron Suka Cahaya?

Para ilmuwan telah lama bertanya-tanya mengapa cahaya menarik begitu banyak jenis serangga, terutama cahaya buatan di malam hari.

Dilansir dari catseyepest, untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang fenomena ini, para peneliti di Imperial College London menggunakan kamera inframerah dan teknologi penangkap gerakan untuk mempelajari ngengat, capung, dan enam serangga lainnya, seperti lebah madu dan lalat buah.

Menggunakan data yang mereka kumpulkan, ilmuan menemukan bahwa serangga tidak terbang langsung ke arah cahaya. Sebaliknya, mereka mengelilingi cahaya dan mencoba memposisikan diri dengan punggung menghadap ke arahnya. Ini memungkinkan mereka untuk mempertahankan pola terbang mereka.

Perlu diketahui, laron yang berasal dari rayap sangat gigih dalam mencari makan. Hama kecil ini, yang menyebabkan kerusakan terbesar setiap tahun, dengan menggerogoti kayu hampir sepanjang waktu.

Baca juga artikel yang membahas Mengenal Istilah Tahun Cahaya: Sejarah hingga Contoh Penggunaannya

Ternyata Laron Buta

Menariknya, sebagian besar rayap buta dan mengandalkan campuran bau, feromon, dan getaran untuk berkomunikasi, menandai jejak makanan, dan mengenali anggota sarangnya.

Rayap adalah serangga sosial yang membesarkan keluarga mereka dalam koloni yang berisi raja, ratu, pekerja, dan anggota kasta lainnya.

Laron memiliki dua pasang sayap dan sering disebut "swarmer". Mereka biasa terbang di tempat terbuka saat mencari pasangan dan memulai koloni baru.

Meskipun demikian, tidak semua rayap sama. Lebih dari 2.000 spesies rayap ada di seluruh dunia, banyak dengan karakteristik dan perilaku yang berbeda.

Spesies yang paling umum adalah rayap tanah, yang lebih suka tetap dekat atau di bawah permukaan tanah. Rayap ini membuat "tabung lumpur" untuk melakukan perjalanan dari sarang mereka ke sumber makanan, dan tidak pernah melakukan kontak langsung dengan cahaya.

Tidak Pandai Terbang

Dilansir dari prohealth pestcontrol, aneh rasanya berpikir bahwa makhluk yang terlahir dengan sayap tidak akan pandai terbang, tetapi itulah laron. Mereka pada dasarnya adalah sekelompok serangga yang terbang-terbang menunggu untuk memulai pesta makan kayu mereka.

Karena laron tidak pandai terbang, mereka tetap berada di sekitar lampu. Di sinilah mereka biasanya membangun sarang mereka karena mereka tidak bisa terbang jauh.

Selain itu, laron tampaknya menganggap cahaya sebagai zona aman mereka. Jika mereka merasakan bahaya di dekatnya, mereka secara naluriah akan menuju ke sumber cahaya buatan.

Terdapat juga teori populer lainnya di antara para ahli, yang menyatakan laron menuju cahaya karena berfungsi sebagai sumber navigasi. Untuk mendukung teori ini, telah ditemukan bahwa rayap bersayap menggunakan lampu rumah untuk menemukan jalan dan mencari makanan.

Jika Anda benci dengan keberadaan laron, maka ketahuilah jika rayap akan tertarik pada sumber air seperti serangga lainnya. Setelah mereka melihat rumah Anda sebagai sumber air, mereka dapat dengan mudah menemukan jalan masuk ke dalam.

Rayap juga cukup kecil, yang berarti mereka dapat masuk melalui celah dan retakan di fondasi rumah Anda, di sekitar tepi pintu dan jendela Anda. Untuk itu, Anda perlu mencari titik masuk rayap dan menutupnya.

Selain kenapa laron suka cahaya, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!