YOGYAKARTA - Pernahkah Anda merasa napas terasa berat dan sesak? Meskipun asma sering menjadi tersangka utama, kenyataannya, ada penyakit sesak napas tapi bukan asma yang bisa memicu gejala serupa.
Dari alergi hingga penyakit jantung, penyebab sesak napas jauh lebih beragam dari yang kita kira. Mari kita telusuri lebih dalam berbagai faktor yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas dan bagaimana cara mengatasinya.
Penyakit Sesak Napas tapi Bukan Asma
Dilansir dari laman dispatch Dr. Erika Kube, seorang dokter gawat darurat di Mid-Ohio Emergency Services dan OhioHealth membagikan pengalamannya ketika dirinya sedang bertugas dan pasien bernama Ken datang dengan keluhan kesehatan.
Dengan riwayat asma yang sudah lama, Ken awalnya menduga bahwa ia sedang mengalami serangan asma yang biasa dialaminya saat pergantian musim. Namun, setelah pemeriksaan lebih lanjut, Dr. Kube menemukan beberapa kejanggalan.
Suara napas Ken lebih terdengar seperti gelembung air daripada suara mengi yang khas pada penderita asma. Selain itu, pembengkakan pada kakinya dan bekas tekanan kaus kaki menjadi petunjuk penting.
Semakin dalam Dr. Kube menggali riwayat medisnya, semakin jelas bahwa masalah yang dihadapi Ken lebih kompleks dari sekadar serangan asma. Nyeri dada yang dialaminya beberapa hari sebelumnya, meskipun sudah reda, sangat mengkhawatirkan.
Baca juga artikel yang membahas Cara Mengobati Asma Agar Sembuh Total dengan Kebiasaan Ini
Indikasi Gagal Jantung
Hasil EKG dan rontgen dada mengkonfirmasi kecurigaan Dr. Kube. Perubahan pada EKG dan adanya cairan di paru-paru menunjukkan adanya kemungkinan gagal jantung. Hasil laboratorium pun memperkuat dugaan ini.
Dr. Kube kemudian menjelaskan kepada Ken bahwa masalah pernapasannya bukan disebabkan oleh asma, melainkan oleh kondisi jantung yang lebih serius. Kemungkinan besar, Ken telah mengalami serangan jantung beberapa hari sebelumnya, dan gejala sesak napas serta pembengkakan kakinya adalah akibat dari melemahnya fungsi jantung.
Setelah memberikan perawatan awal dan menjelaskan kondisinya, Ken menjalani serangkaian pemeriksaan lebih lanjut. Hasilnya mengkonfirmasi diagnosis gagal jantung akibat serangan jantung.
Hubungan Asma dan Penyakit Jantung
Dilansir dari American Heart Association, kini semakin banyak bukti menunjukkan bahwa asma merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
"Kami menyebut perubahan besar ini di saluran udara sebagai bengkak, ingus, dan sesak," kata Dr. Tyra Bryant-Stephens, seorang dokter anak di Children's Hospital of Philadelphia dan direktur medis Program Pencegahan Asma Komunitasnya.
"Kami mencoba mengendalikan pembengkakan dan ingus, yang merupakan lendir, karena itulah yang menyebabkan saluran udara menjadi mudah tersinggung saat merespons iritan atau alergen tertentu."
Beberapa penelitian menunjukkan orang dengan asma mungkin menghadapi risiko lebih tinggi untuk berbagai masalah terkait jantung.
BACA JUGA:
Satu analisis, yang diterbitkan dalam jurnal CHEST pada tahun 2020 (mengikuti peserta selama lebih dari 35 tahun) menemukan hubungan antara asma dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.
Kemudian sebuah studi tahun 2022 dalam Journal of the American Heart Association (JAHA) menunjukkan bahwa peserta dengan asma persisten memiliki skor plak karotid yang lebih tinggi dan tingkat biomarker inflamasi yang lebih tinggi daripada orang tanpa asma.
Dr. Nizar Jarjour, yang turut menulis studi JAHA, mengatakan masih banyak pertanyaan tentang hubungan antara asma dan penyakit kardiovaskular.
Para ilmuwan memang tahu bahwa asma dan penyakit kardiovaskular memiliki ikatan yang sama yaitu peradangan. Paru-paru menambahkan oksigen ke darah, yang kemudian dipompa oleh jantung ke seluruh tubuh.
Selain penyakit sesak napas tapi bukan asma, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!