YOGYAKARTA - Asma, penyakit kronis yang mengganggu saluran napas, dan telah menjadi momok bagi jutaan orang di seluruh dunia. Lantas apakah ada cara mengobati asma agar sembuh total?
Kabar gembiranya, dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme asma, berbagai terapi dan gaya hidup telah dikembangkan untuk mengelola gejala dan meningkatkan kualitas hidup penderita.
Cara Mengobati Asma Agar Sembuh Total
Tujuan pengobatan asma adalah untuk membatasi gejala, mencegah serangan asma, dan menghindari efek samping obat-obatan asma. Dilansir dari Mayo Clinic, berikut tiga langkah berikut dapat membantu Anda mengendalikan pengobatan asma Anda:
Ikuti Rencana Pengobatan
Tim perawatan kesehatan Anda mungkin telah membuat rencana aksi asma tertulis. Rencana ini memberitahu Anda cara membuat keputusan setiap hari dan kapan harus minum obat. Mengikuti rencana ini adalah kunci untuk mengendalikan asma Anda.
Rencana ini memiliki tiga bagian dengan kode warna:
Hijau
Zona hijau dari rencana ini adalah untuk saat-saat Anda merasa baik dan tidak memiliki gejala asma. Zona hijau memberitahu Anda dosis obat kontrol jangka panjang yang harus Anda minum setiap hari.
Fase ini juga memberi tahu Anda berapa banyak semprotan inhaler cepat-lepas yang harus Anda ambil sebelum berolahraga.
Kuning
Zona kuning memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan jika Anda memiliki gejala. Selain itu juga menjelaskan kapan harus menggunakan inhaler cepat-lepas dan berapa banyak semprotan yang harus diambil.
Selain itu, zona ini juga menjelaskan apa yang harus dilakukan jika gejala tidak membaik dan kapan harus menghubungi tim perawatan Anda.
Merah
Zona merah memberi tahu Anda kapan harus mendapatkan perawatan darurat jika gejala tidak membaik atau jika memburuk.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas: 10 Tips Berenang untuk Penderita Asma
Tes Fungsi Paru di Rumah
Tim perawatan kesehatan Anda mungkin meminta untuk menggunakan perangkat yang mengukur seberapa baik paru-paru Anda bekerja yang disebut tes fungsi paru.
Rencana ini mencakup instruksi kapan atau seberapa sering Anda harus melakukan tes fungsi paru. Selain itu juga memberitahu Anda apa yang harus dilakukan jika tes menunjukkan paru-paru tidak bekerja dengan baik. Anda dapat menggunakan salah satu perangkat ini:
Peak flow meter
Perangkat ini mengukur seberapa cepat Anda dapat memaksa udara keluar dari paru-paru. Pembacaan puncak aliran biasanya merupakan persentase dari seberapa baik paru-paru Anda bekerja pada kondisi terbaiknya.
Spirometer
Spirometer mengukur berapa banyak udara yang dapat ditampung paru-paru dan seberapa cepat Anda dapat menghembuskan napas. Pengukuran ini disebut volume ekspirasi paksa (FEV-1).
Pengukuran FEV-1 Anda akan dibandingkan dengan FEV-1 tipikal untuk orang yang tidak memiliki asma. Seperti halnya pembacaan puncak aliran Anda, perbandingan ini seringkali diberikan sebagai persentase.
Membuat Buku Harian Asma
Menulis buku harian asma setiap hari dapat membantu Anda melacak gejala dan membantu berbagi informasi akurat dengan tim perawatan kesehatan. Untuk itu catat beberapa informasi berikut:
- Dosis obat jangka panjang dan cepat-lepas yang Anda gunakan setiap hari.
- Deskripsi gejala.
- Keparahan dan durasi gejala.
- Waktu hari ketika gejala terjadi.
- Pemicu gejala yang mungkin, seperti olahraga atau alergi.
- Kesulitan dengan pekerjaan, sekolah, olahraga, atau aktivitas sehari-hari lainnya karena gejala asma.
- Hasil tes fungsi paru.
- Janji temu atau perawatan darurat yang tidak dijadwalkan untuk asma.
BACA JUGA:
Selain itu gejala yang perlu dicatat dalam buku harian asma Anda meliputi:
- Sesak napas atau batuk.
- Suara siulan saat Anda menghembuskan napas, disebut mengi.
- Gangguan tidur akibat sesak napas, batuk, atau mengi.
- Sesak dada atau nyeri.
- Gejala demam seperti bersin dan hidung berair.
Selain cara mengobati asma agar sembuh total, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!