YOGYAKARTA – Opacarophile dipakai untuk menyebut orang yang terpesona perubahan warna di langit ketika sore berganti malam. Sebutan ini berasal dari bahasa Latin dan Yunani, opacare dari bahasa Latin yang berbarti “matahari terbenam atau senja” dan phile dari bahasa Yunani berarti “cinta”. Kedua istilah ini mengungkapkan kegemaran orang pada akhir hari saat datangnya senja. Mereka menikmati matahari terbenam, dan ternyata berkaitan dengan kepribadian.
Orang yang suka menikmati senja, memiliki kepribadian yang hangat, menyenangkan, ramah. Melansir PsychoLogs, Jumat, 22 November, kegemaran para opacarophile terhadap matahari terbenam tidak hanya karena sifat estetika lanskap alam tersebut. Tetapi juga memiliki dasar psikologis dan biologis.
Dopamin merupakan neurotransmitter yang memberikan rasa senang. Senyawa ini dilepaskan otak saat melihat matahari terbenam bagi orang-orang yang suka menikmatinya. Ini juga dilatarbelakangi respons naluri alamiah berdasarkan evolusi. Yang mana nenek moyang kita mengandalkan perubahan cahaya untuk menandai berkahirnya hari. Saat terjadi perubahan cahaya, aktivitas pun berubah. Dari yang aktif, misalnya bekerja, orang-orang beristirahat atau bersiap aktivitas lainnya.
Warna senja yang indah juga menenangkan, menentramkan, dan damai. Sehingga timbul respons psikologis yang positif. Keindahan alam, seperti matahari terbenam yang menakjubkan, telah terbukti dalam penelitian dapat meningkatkan kesejahteraan, mendorong kedermawanan, dan meningkatkan kebahagiaan hidup. Hubungan antara perasaan bahagia dengan lanskap alam yang indah akan lebih kuat dan orang menjadi peka terhadap keindahan alam. Menurut penelitian tambahan, emosi baik yang ditimbulkan oleh keindahan alam mengarah pada peningkatan prososialitas, yaitu perilaku dan perasaan peduli terhadap orang lain.
Penelitian lainnya, menghubungkan keterlibatan lebih besar antara keindahan alam dengan tingkat kepuasan hidup, rasa syukur, dan orientasi spiritual yang lebih baik. Faktanya, apresiasi terhadap keindahan alam bersifat naluriah, seperti yang disinggung di atas, bahwa bisa jadi dialami dalam sejarah evolusi.
Lantas apa alasan seseorang senang menikmati senja? Penelitian menunjukkan bahwa matahari terbenam memiliki efek mental yang kuat. Efek ini memberikan dampak positif, seperti mengurangi stres, menenangkan, dan kedamaian. Lebih jauh lagi, matahari terbenam menghasilkan kondisi pikiran yang terasa mirip dengan kegembiraan yang kita rasakan setelah meditasi.
BACA JUGA:
Momen senja dan fajar, dikenal sebagai momen golden hours. Ini karena cahaya yang dipantulkan berada pada titik terkuatnya selama beberapa waktu. Dalam arti lain, langit akan berwarna kekuningan oranye. Kehadiran raut oranye ini, menciptakan suasana emosi yang mendalam. Hasilnya, seseorang yang menikmati matahari terbenam memiliki kepribadian yang kreatif karena menghargai keindahan alam. Lebih spesifik lagi, para opacarophile mungkin telah menemukan metode terapi, seperti temuan dalam penelitian yang dijelaskan di atas. Mereka menemukan ketenangan, kedamaian, dan meredakan stres serta kecemasan.