Bagikan:

JAKARTA - Intan Rahmaningtyas, seorang pegiat jamu sekaligus Co-Founder Lestari Jamuku, membagikan wawasan tentang jenis-jenis tanaman obat yang dapat ditanam di rumah sebagai bentuk pertolongan pertama.

Dalam lokakarya di Perpustakaan Nasional Jakarta, ia menjelaskan terdapat 10 jenis tanaman yang bermanfaat untuk mengatasi berbagai keluhan kesehatan.

“Jika ingin menanam tanaman obat tradisional di lingkungan rumah, ada 10 jenis yang sangat bermanfaat untuk pertolongan pertama. Tanaman-tanaman ini mengandung berbagai zat aktif yang bisa membantu menyembuhkan beberapa jenis penyakit,” ungkapnya seperti dikutip Antara.

Sepuluh tanaman tersebut meliputi asam jawa, bawang merah, bawang putih, binahong, bunga sepatu, daun jambu biji, daun salam, jahe merah, kunyit, dan lidah buaya.

Masing-masing tanaman ini memiliki kandungan zat aktif seperti antiradang, antinyeri, antibakteri, penyembuh luka, antidemam, penambah daya tahan tubuh, antioksidan, antikembung, penenang, antipendarahan, pengencer dahak, hingga pengeluaran dahak.

Menurut Intan, berbagai tanaman itu bisa diolah menjadi jamu sebagai pengobatan tradisional. Lanjut dia, konsumsi jamu perlu disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan waktu yang tepat.

Ia menekankan pentingnya memahami efek jamu terhadap tubuh serta memerhatikan waktu konsumsi agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.

“Minum jamu harus disesuaikan dengan efeknya, juga jam konsumsi yang paling tepat. Jika diminum saat perut kosong, perlu diperhatikan apakah ada masalah seperti asam lambung atau GERD. Jadi, penting untuk menjaga pola konsumsi jamu,” jelasnya.

Intan juga menyoroti jamu yang kita kenal saat ini merupakan hasil dari proses uji coba yang dilakukan selama ratusan tahun. Pengetahuan ini diwariskan secara turun-temurun dan semakin diperkuat dengan temuan ilmiah modern.

“Misalnya, kunyit yang mengandung kurkumin, baru pada tahun 2021 ditemukan melalui jurnal ilmiah bahwa zat ini lebih stabil dalam kondisi asam. Hal ini membuat kurkumin lebih banyak terserap oleh tubuh,” jelasnya.

Selain itu, Intan menekankan setiap daerah di Indonesia memiliki cara unik dalam mengolah tanaman obat, bergantung pada tradisi dan kearifan lokal. Keragaman ini menunjukkan betapa kayanya pengetahuan tradisional Indonesia dalam memanfaatkan alam untuk kesehatan.

Pemanfaatan tanaman obat di rumah tidak hanya mendukung kesehatan keluarga tetapi juga menjadi bentuk pelestarian budaya. Melalui pendekatan ini, jamu sebagai warisan nenek moyang dapat terus diapresiasi dan dikembangkan untuk generasi mendatang.