Bagikan:

JAKARTA - Indonesia, dengan populasi Muslim terbesar di dunia, kini berada di garis depan dalam tren global modest fashion atau busana sopan. Mode yang menekankan kesopanan tanpa mengorbankan gaya ini telah mendapat perhatian luas dan berpotensi besar untuk mengangkat Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.

Selama beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menunjukkan pencapaian signifikan di sektor ini. Berdasarkan data Global Islamic Economy Indicator, Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dalam sektor modest fashion global, suatu prestasi yang menegaskan kekuatan ekosistem syariah Indonesia.

"Indonesia memiliki peluang besar menjadi pusat ekonomi syariah dunia, termasuk (produk) halal, modest fashion yang sekarang sudah dipertontonkan, sudah dijalankan oleh Bank Indonesia selama kurang lebih tiga tahun terakhir," jelas Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman saat membuka gelaran Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) di Jakarta, baru-baru ini.

Selain itu, produk modest fashion Indonesia semakin diterima di pasar internasional, terutama di negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Dengan total nilai ekspor busana sopan mencapai ratusan juta dolar AS, Indonesia berhasil menembus pasar ekspor dengan produk yang mengutamakan kualitas dan nilai budaya yang khas.

Potensi ini semakin diperkuat dengan peran berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga pelaku industri fesyen, yang berkolaborasi untuk mendorong industri modest fashion ke kancah global. Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), misalnya, melihat modest fashion sebagai sektor yang mampu memajukan ekonomi nasional sekaligus menerapkan nilai-nilai syariah dalam industri.

Pemerintah bersama Bank Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk membangun pusat produksi bahan baku seperti kulit di Garut serta menyelenggarakan kompetisi Young Designer Modest Fashion yang bertujuan untuk melahirkan desainer muda berbakat di bidang ini.

Selain dukungan pemerintah, berbagai asosiasi dan organisasi seperti Indonesia Fashion Chamber (IFC) turut berperan aktif dalam menyelenggarakan festival dan pameran yang memperkenalkan modest fashion Indonesia ke dunia internasional.

Acara seperti Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) telah menjadi wadah bagi desainer lokal untuk memamerkan karya mereka kepada publik global.

Kendati demikian, tantangan akan tetap ada. Industri modest fashion harus terus berinovasi untuk menyesuaikan dengan tren global tanpa kehilangan esensi budaya Indonesia.

Di era digital saat ini, persaingan dengan negara-negara lain, seperti Turki dan Uni Emirat Arab, yang juga unggul di sektor ini, menuntut Indonesia untuk lebih kreatif dan adaptif dalam memenuhi permintaan pasar internasional.

Dukungan yang kuat dari berbagai pihak serta strategi nasional yang matang diharapkan akan semakin memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia tak hanya akan menjadi kiblat mode bagi kalangan Muslim, tetapi juga memperkenalkan busana sopan yang dapat diterima dan diapresiasi oleh masyarakat luas, menjadikannya simbol keberagaman budaya yang modern dan inklusif.

Modest fashion Indonesia berada di titik kebangkitan. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin bahwa dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia akan menjadi destinasi utama bagi mereka yang mencari busana sopan berkualitas yang mengedepankan gaya, nilai, dan keberagaman.