Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM akan menggelar The 1st Modest Fashion Month (Mofam) pada 13 Oktober di Lapangan Banteng, Jakarta, sebagai upaya mendukung visi Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia dan mendukung industri fashion lokal.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang UKM Kemenkop UKM Temmy Satya Permana mengatakan Mofam tidak hanya bertujuan meningkatkan kualitas dan daya saing, tetapi juga merayakan dan mempromosikan gaya berpakaian yang modis dan sopan, mencerminkan nilai-nilai keberagaman, inklusivitas, dan ekspresi diri.

“Acara ini nantinya akan mempertemukan desainer, influencer, dan pecinta fashion dalam satu forum untuk berbagi ide, inspirasi, dan inovasi dalam dunia mode yang inklusif bagi semua kalangan,” kata Temmy dilansir ANTARA, Jumat, 11 Oktober.

Mengusung tema “Modest X Streetwear: The Fusion of Modesty, Urban Style & Ready-to-Wear”, Mofam tidak hanya mempromosikan karya desainer lokal, melainkan sebuah afirmasi sebagai persiapan bagi Indonesia menjadi pusat modest fashion dunia.

Temmy mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar menjadi kiblat fashion dunia, mengingat ada sekitar 229 juta populasi dengan konsumsi industri fashion terbesar ketiga di dunia.

“Modest fashion Indonesia memiliki keunikan yang potensial diangkat ke pasar global. Dengan peningkatan kualitas produk, inovasi desain, dan daya saing, kami optimistis modest fashion Indonesia akan semakin siap bersaing di pasar internasional,” kata dia.

Temmy, mengutip data State of Global Islamic Economic Report 2023, menyebut konsumsi masyarakat Muslim dunia mencapai 2,29 triliun dolar AS pada 2022 dan diproyeksikan meningkat hingga 3,1 triliun dolar AS pada 2027.

Sektor modest fashion menjadi salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan tersebut.

“Pengembangan dan perluasan pasar sektor modest fashion Indonesia di pasar internasional sangat penting untuk memperkuat posisi Indonesia menjadi pemain utama di pasar fashion dunia,” kata Temmy.

Acara yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 21.00 WIB ini akan menampilkan karya dari lebih dari 10 desainer lokal dan 50 UMKM dari seluruh Indonesia.