Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mendorong UMKM untuk terlibat dalam percepatan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Tanah Air.

"Kami sedang kumpulkan UMKM, supaya nanti industri komponen (kendaraan listrik) yang basisnya UMKM itu bisa dukung (support) bagian dari industri tersebut," kata Deputi Bidang Usaha Kecil dan Menengah Kemenkop UKM Hanung Harimba Rachman kepada wartawan usai ditemui dalam acara Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat, 27 Oktober.

Hanung mengatakan, nantinya UMKM tersebut akan dilibatkan dalam pengembangan baterai untuk kendaraan listrik, termasuk di dalamnya komponen-komponen obeng jika ada masyarakat yang berminat mengonversi kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.

"Bagi UMKM banyak peluang bisnis juga yang bisa dimanfaatkan. Selain untuk produksi, juga ada jasa-jasa yang bisa disediakan oleh UMKM kami, bisa sebagai dealer, bengkel, atau untuk tempat pengecasan," ujarnya.

Meski begitu, Hanung belum bisa membeberkan sudah sejauh mana keterlibatan UMKM dalam percepatan kendaraan listrik tersebut.

"Kami masih kumpulkan (jumlah UMKM yang terlibat), belum dapat angka pastinya, tapi beberapa tahun lalu (jumlah UMKM) mengalami penurunan yang masuk industri komponen (kendaraan listrik). Makanya, tahun ini kami mau bangkitkan lagi," ucap dia.

Adapun Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyebut, perkembangan kendaraan listrik di Tanah Air terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Berdasarkan data yang dimiliki Aismoli, tercatat ada 70.000 motor listrik yang sudah digunakan masyarakat.

"Kepemilikan sepeda motor dari 2018 sampai dengan sekarang cukup tinggi, hampir mencapai 70.000 sepeda motor yang sekarang sudah berada di masyarakat, belum lagi (kalau dijumlahkan) sepeda listrik," ungkap Ketua Umum (Ketum) Aismoli Budi Setiyadi dalam konferensi pers Inabuyer EV Expo 2023 di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Jumat, 27 Oktober.