Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 17 Desember 2024 diperkirakan akan bergerak melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Senin, 16 Desember 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,04 persen di level Rp16.002 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup turun 0,20 persen ke level harga Rp16.019 per dolar AS.

Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan para pedagang tetap waspada terhadap penguatan dolar AS sebelum pertemuan Fed minggu ini.

"Bank sentral diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan pada hari Rabu, sehingga suku bunga akan turun total 100 bps pada tahun 2024," ujarnya dalam keterangannya, dikutip Selasa, 17 Desember.

Selain itu, Ibrahim menyampaikan prospek suku bunga bank sentral akan diawasi dengan ketat, terutama mengingat data terbaru yang menunjukkan inflasi meningkat pada bulan November, sementara pasar tenaga kerja tetap kuat.

The Fed diperkirakan akan memberi sinyal lebih hati-hati atas pelonggaran di masa mendatang, yang dapat membuat suku bunga tetap tinggi dalam jangka panjang.

Sementara dari dalam negeri, Surplus neraca perdagangan Indonesia masih berlanjut pada November 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan surplus neraca perdagangan mencapai 4,42 miliar dolar AS pada November lalu. Ini adalah surplus ke-55 bulan beruntun.

Namun, surplus pada bulan November ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 2,48 miliar dolar AS. Surplus ini dipicu oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan impor. Ekspor RI mencapai 24,01 miliar dolar AS pada November 2024, sementara impor tercatat 19,59 miliar dolar AS. Adapun, Impor RI mengalami penurunan hingga 10,71 persen (mtm) pada November 2024.

Selain itu, Pemerintah resmi memberlakukan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Namun, sejumlah barang dan jasa tetap dibebaskan dari PPN, sementara beberapa barang lain mendapatkan fasilitas diskon tarif.

Konsumsi rumah tangga tetap menjadi penopang utama ekonomi Indonesia, dengan kontribusi mencapai 50 persen. Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah memberikan stimulus, termasuk pembebasan PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah dan kendaraan bermotor.

Kemudian, pemerintah akan tetap memberikan bantuan pangan berupa 10 kilogram beras per bulan kepada masyarakat kurang mampu di desil I dan II. Rumah tangga dengan daya listrik di bawah 2.200 VA juga akan menerima diskon tagihan listrik sebesar 50 persen selama dua bulan.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Selasa, 17 Desember 2024 dalam rentang harga Rp15.090 - Rp16.050 per dolar AS.