Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 23 September 2024 diperkirakan akan bergerak menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). 

Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan sentimen pasar terhadap risiko terlihat positif pagi ini. Indeks saham Asia di area hijau. 

"Pasar kelihatannya masih menanggapi positif pemangkasan suku bunga acuan AS pekan lalu dan berharap pada pemangkasan berikutnya," ujarnya kepada VOI, Senin, 23 September. 

Selain itu, Ariston menyampaikan Rupiah juga masih berpotensi mendapatkan dorongan penguatan dari sentiment pasar ini. 

Menurut Ariston sikap BI yang membuka pemangkasan suku bunga ke depan mengikuti pemangkasan yang dilakukan Bank Sentral AS memberikan sentimen positif. 

"Pemangkasan suku bunga bisa menstimulus perekonomian Indonesia," tuturnya. 

Sementara, Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong menyampaikan dengan absennya data ekonomi penting baik dari dalam maupun luar negeri, Rupiah diperkirakan akan berkonsolidasi terhadap dolar AS dengan kecenderungan melemah terbatas. 

"Dolar AS terpantau sedikit mengalami rebound teknikal pagi ini," ujarnya. 

Lukman menyampaikan investor cenderung wait and see mengantisipasi pidato Powell dan data inflasi PCE AS pada hari Kamis dan Jumat pekan ini. 

Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Senin, 23 September berpotensi menguat terhadap dollar AS ke arah Rp15.080 dengan potensi resisten di kisaran Rp15.200.

Sementara, Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak dikisaran Rp15.100-Rp15.200 per dolar AS. 

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 20 September 2024, Kurs rupiah spot di tutup naik 0,58 persen ke level Rp15.150 per dolar AS. Senada, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 1,22 persen ke level harga Rp15.100 per dolar AS.