Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 16 Desember didorong sentimen eksternal.

"Indeks dolar pagi ini bergerak lebih rendah dibandingkan dibandingkan Jumat pagi pekan lalu, 107 vs 106.85," ujarnya kepada VOI, Senin, 9 Desember.

Ariston menyampaikan perhatian pasar akan tertuju pada hasil rapat kebijakan moneter Bank Sentral AS yang akan diumumkan pada Kamis dinihari.

Oleh karena itu, Ariston menyampaikan akan ada kemungkinan pergerakan rupiah terhadap dolar AS menjelang event tersebut tidak akan banyak.

"Dolar AS/Rupiah akan berkonsolidasi. Pasar mungkin tidak akan mengambil posisi yang agresif," ujarnya.

Menurut Ariston, dari data-data AS yang dirilis belakangan seperti data inflasi yang menunjukkan kenaikan melebihi proyeksi, ada potensi the Fed akan mengeluarkan sinyal keengganan untuk menurunkan suku bunga lagi.

Oleh sebab itu, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Senin, 16 Desember berpotensi melemah terhadap dolar AS ke arah Rp16.050 dengan potensi support di kisaran Rp15.970.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 13 Desember 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,4 persen di level Rp16.009 per dolar AS. Sementara, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,3 persen ke level harga Rp15.987 per dolar AS.