Bagikan:

JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Senin, 9 Desember didorong dengan beragam data dan event yang terjadi di akhir pekan kemarin.

"Seperti Data Non Farm Payrolls AS Bulan November menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi, 227.000 vs 220.000," ujarnya kepada VOI, Senin, 9 Desember.

Selain itu, Ariston menyampaikan pelemahan rupiah juga akan didorong oleh tingkat kepercayaan konsumen AS pada bulan Desember yang juga menunjukkan hasil yang lebih bagus pada level 74 dibandingkan dari sebelumnya 71.8.

"Ini menunjukkan ekonomi AS yang membaik. Dan beberapa petinggi the Fed yang berbicara di akhir pekan kemarin mengomentari peluang the Fed memperlambat laju penurunan suku bunga acuannya," ujarnya.

Sebab itu, Ariston memperkirakan pergerakan rupiah pada Senin, 9 Desember berpotensi melemah terhadap dolar AS ke arah Rp15.880-Rp15.900 dengan potensi support di kisaran Rp15.820.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jumat, 6 Desember 2024, Kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,11 persen di level Rp15.845 per dolar AS.

Sementara kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup naik 0,27 persen ke level harga Rp15.848 per dolar AS.