Pergerakan Rupiah Diperkirakan Melemah akibat Sentimen Eksternal
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada hari Senin 27 November 2023 diperkirakan akan kembali melemah akibat kondisi perekonomian global yang turut memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.

Mengutip Bloomberg, nilai tukar Rupiah hari Jum'at 24 November, Kurs rupiah spot melemah tipis 0,07 persen ke Rp15.565 per dolar AS.

Sementara kurs rupiah Jisdor menguat tipis 0,03 persen secara harian ke level harga Rp15.587 per dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyampaikan pasar terus memantau beberapa hal yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, kemungkinan tidak sesuai dengan ekpekrasi pemerIntah maupun Bank indonesia.

Hal tersebut akan berpengaruh terhadap produk Domestik Bruto di kuartal IV 2023 di bawah 5 persen.

"Pertama, ada kondisi perekonomian global yang pasti mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia. Kedua, tensi geopolitik di mana konflik yang terjadi seperti Israel dengan Palestina serta Rusia dengan Ukraina, juga pasti berpengaruh. Hal tersebut akan berdampak pada inflasi,dan nilai tukar rupiah," Jelasnya dalam keterangan resminya Senin 27 November.

Menurut Ibrahim tantangan itu dapat diatasi dengan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN yang memiliki peran sebagai instrumen yang menjaga stabilitas ekonomi.

Selain itu, APBN juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sehingga, pengelolaan APBN akan tetap memperhatikan dinamika perekonomian, yang bedampak terhadap domestic.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2023 sebesar 4,94 persen secara year on year (YoY) dan tumbuh 1,6 persen secara quartal to quartal (QtQ).

Ibrahim menyampaikan sehingga, secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat 5,05 persen.

Adapun pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2022 mencapai 5,73 persen.

Selain itu, pelaku pasar telah menunggu data manufaktur AS di Jumat lalu.

Data tersebut sudah diperkirakan akan menunjukkan pelemahan berkelanjutan dalam aktivitas bisnis karena perekonomian AS melemah akibat tingginya suku bunga dan inflasi yang tinggi.

"Tanda-tanda pelemahan apa pun dalam perekonomian AS memberikan ruang terbatas bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi, dan juga meningkatkan peluang penurunan suku bunga lebih awal," Jelasnya.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah pada perdagangan Senin 27 November dalam rentang harga Rp15.540- Rp15.620 per dolar AS.