Bagikan:

YOGYAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengenakan seragam identik dengan corak loreng. Warna dan corak loreng pakaian tersebut sangat khas sehingga mudah dibedakan dari seragam petugas lainnya. Banyak yang penasaran kenapa seragam tentara loreng?

Sebenarnya seragam warna loreng tidak hanya digunakan oleh tentara di Indonesia, namun juga dipakai pada tentara di hampir seluruh dunia. Dengan motif khas loreng, tentara-tentara dari berbagai negara biasanya mengadaptasi warna berbeda, mulai dari hijau, cokelat, hingga hitam. 

Sementara seragam tentara Indonesia sendiri memiliki warna loreng hijau. Pemilihan motif loreng pada seragam ini pun bukan tanpa alasan, selain memiliki tujuan tertentu yang berkaitan dengan tugas tentara. Mari simak kenapa seragam tentara loreng dan tujuannya.

Mengapa Seragam Tentara Loreng?

Alasan penggunaan warna loreng pada seragam tentara ternyata bertujuan untuk memudahkan tugasnya dalam menjaga keamanan negara. Pakaian bermotif loreng dipakai untuk keperluan penyamaran agar tidak terpantau oleh musuh. 

Tindakan penyamaran ini tidak hanya dilakukan oleh personel infantri, tetapi juga mencakup pesawat, kendaraan, dan peralatan militer. Tentara menggunakan pakaian bercorak loreng untuk melakukan kamuflase, sebuah teknik pertahanan yang bertujuan agar pasukan tidak terdeteksi oleh musuh.

Warna dan bahan seragam serta peralatan militer dipilih untuk menyembunyikan pasukan dari pengamatan visual musuh. Dengan mengenakan pakaian bermotif loreng, pasukan militer dapat berbaur dengan medan sekitar, sehingga mengurangi risiko menjadi sasaran tembak. 

Seragam warna loreng tersebut membantu para tentara untuk dapat menyatu dengan lingkungan di sekitar. Jadi ketika harus bertempur atau melakukan tugas militer, penyamaran mereka akan sulit dideteksi oleh musuh. Selain itu, penyamaran tersebut juga membantu untuk meminimalisir terkena tembakan. 

Kamuflase pada pakaian loreng berfungsi untuk melindungi diri dari pengamatan visual. Meskipun sudah ada teknologi canggih seperti sinar inframerah yang dapat mendeteksi keberadaan manusia, metode kamuflase ini masih dianggap cukup efektif dalam mempertahankan penyamaran.

Kapan Seragam Loreng Pertama Kali Digunakan Tentara?

Lantas kapan seragam loreng ini pertama kali digunakan oleh pasukan tentara? Seragam loreng pertama kali digunakan pada awal 1800-an oleh beberapa unit militer sebagai perlindungan dari tembakan. 

Menurut buku Bonaparte: 1769-1802 yang ditulis oleh Patrice Gueniffey (2015), Resimen Senapan ke-95 dan Resimen Senapan ke-60 adalah pasukan pertama yang mengadopsi pola loreng. Seragam ini dikenakan selama Perang Napoleon untuk memperkuat garis pertempuran tentara Inggris. 

Pasukan tersebut menggunakan senapan Rifles Baker (dilengkapi bayonet) dan mengenakan jaket hijau. Penggunaan jaket hijau tersebut berbeda dengan resimen lain yang memakai jubah warna merah tua.

Mengapa Tentara Indonesia Memakai Loreng Hijau?

Warna seragam tentara Indonesia berbeda dengan pasukan tentara dari negara lain yang lebih sering mengadaptasi warna cokelat di atas putih. Baju tentara TNI memakai warna hijau loreng. 

Pemilihan warna hijau dilakukan mempertimbangkan medan di Indonesia yang didominasi oleh pepohonan hijau serta tanah dan kayu berwarna cokelat. TNI memilih pola M81 Woodland yang populer sejak 1981. 

Jika pasukan militer Indonesia mengenakan seragam berwarna hitam, hal ini akan menyulitkan mereka saat berperang di siang hari karena warna hitam menyerap panas lebih cepat. Saat ini tidak hanya TNI yang menggunakan seragam loreng, tetapi Polri juga kembali menerapkannya.

Demikianlah ulasan mengapa seragam tentara loreng dan tujuan pemilihan corak tersebut. Ternyata penggunaan warna loreng bertujuan untuk memudahkan aksi penyamaran atau kamuflase ketika para tentara menjalan tugas militer. Baca juga sejarah Kopassus TNI AD dibentuk

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.