Bagikan:

JAKARTA - Makan siang adalah salah satu hal penting dalam menjalani aktivitas produktif sehari-hari. Sayangnya, pekerja kantoran dari Generasi Z atau Gen Z justru melewatkan makan siang. Mereka memiliki alasan mengapa sering melewatkan makan siang.

Gen Z adalah orang-orang yang lahir pada 1997-2012. Generasi Z lahir pada awal Abad ke-21, dan menjadi generasi pertama yang tumbuh dengan akses Internet dan teknologi digital sejak usia muda.

"47 persen Gen Z melewatkan makan siang sebanyak dua kali atau lebih dalam minggu," tulis para peneliti dari ezCater, sebuah perusahaan teknologi makanan, dalam Lunch Report 2024, seperti dilansir VOI dari laman New York Post pada Senin, 21 Oktober 2024.

"Meskipun 50 persen dari Gen Z menganggap waktu makan siang adalah bagian terbaik dari hari kerja. Namun, mereka merasa bersalah apabila mengambil waktu istirahat dari pekerjaan." lanjutnya.

Namun, tidak mengherankan mengapa Gen Z merasa aneh jika tugas belum selesai dan memilih melewati jam makan siang. Mereka akan bekerja keras sepanjang hari tanpa henti. Sebab, sebagian besar Gen Z terbiasa bekerja di rumah selama masa pandemi Covid-19.

Faktanya, sebuah studi tahun 2020 via Freshly menemukan 60 persen pekerja jarak jauh merasa bersalah jika mengambil waktu istirahat saat bekerja, karena takut memperlambat produktivitas. Sayangnya, ketakutan tersebut belum mereda selama bertahun-tahun sejak pandemi Covid-19.

Meskipun Gen Z melewatkan makan siang, sebanyak 87 persen pekerja kantoran setuju waktu istirahat sangat penting bagi kesehatan pribadi. Bahkan, para ahli kesehatan juga setuju.

"Meskipun beristirahat mungkin tampak berlawanan dengan intuisi di dunia yang sibuk saat ini, penelitian menunjukkan hal itu dapat memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan secara keseluruhan," ucap ahli gizi Mia Syn.

Selain itu, Syn menyebut istirahat saat bekerja dapat membantu mengurangi tingkat stres, meningkatkan produktivitas, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan konsentrasi dan fokus.

Menurut penelitian dari ezCater, sebanyak 98 persen pekerja dari berbagai generasi mengakui istirahat makan siang dapat meningkatkan kinerja kerja, kebahagiaan, dan aktivitas mental. Namun, hanya 38 persen Gen Z beristirahat dan setiap hari melakukan makan siang.