Bagikan:

CHINA - China semakin serius dalam memanfaatkan kekayaan budaya dan sejarahnya untuk mendorong sektor pariwisata. Salah satu langkah terbarunya adalah peluncuran sekira 50 proyek pariwisata budaya yang melibatkan investasi besar dan kolaborasi lintas sektor.

Di tengah upaya pemulihan ekonomi pasca-pandemi, proyek-proyek ini diharapkan dapat memperkuat daya tarik wisata China di mata wisatawan lokal maupun internasional.

Mengutip laman Antara, 50 proyek pariwisata budaya dengan total nilai kontrak sebesar 51 miliar yuan (Rp112 triliun) telah disepakati di Provinsi Hubei, China tengah. Kesepakatan ini dicapai dalam sebuah konferensi agen perjalanan internasional yang diadakan pada Minggu, 13 Oktober 2024.

Acara tersebut dihadiri oleh agen-agen perjalanan dari sejumlah kota resor domestik utama serta perwakilan dari hampir 30 negara dan wilayah yang menjadi sumber turis inbound bagi China.

Selain itu, pemimpin berbagai kelompok pariwisata terkemuka di dalam negeri turut berpartisipasi, dengan tujuan mempercepat pemulihan sektor pariwisata inbound dan mempromosikan Hubei sebagai destinasi wisata internasional unggulan.

Pada konferensi ini, 17 wilayah setingkat kota di seluruh Hubei menandatangani kontrak untuk 50 proyek wisata budaya dengan total nilai investasi yang diperkirakan mencapai 59,5 miliar yuan.

Hubei juga memperkenalkan lima rute wisata eksklusif untuk wisatawan internasional. Beberapa tujuan ikonik yang ditampilkan dalam rute ini antara lain Situs Warisan Dunia Shennongjia, Gunung Wudang, dan kawasan Tiga Ngarai.

Dengan mengusung tema tentang pengembangan pariwisata lintas negara dan memperkuat pertukaran budaya antarperadaban, konferensi agen perjalanan internasional 2024 ini diselenggarakan oleh Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Hubei bersama Pemerintah Kota Shiyan. Acara tersebut menarik lebih dari 300 peserta dari berbagai sektor terkait.