Borneo Economic Community Disepakati, Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Kalimantan
Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kaltara menghadiri Borneo Business Roundtable di Hotel Sultan, Jakarta/FOTO IST

Bagikan:

JAKARTA - Dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A. Paliwang dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kaltara menghadiri Borneo Business Roundtable di Hotel Sultan, Jakarta.

Borneo Business Roundtable merupakan forum Inisiatif ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia dan Brunei Darussalam untuk Mendorong Perdagangan dan Investasi di Kalimantan, Sabah, Sarawak, dan Labuan.

Ketua ASEAN-BAC Indonesia, M Arsjad Rasjid Membuka Forum yang dihadiri oleh Ketua ASEAN-BAC Brunei Darussalam, Puan Haslina Taib, dan Deputi Investasi dan Pendanaan Otorita IKN (OIKN), Agung Wicaksono.

Forum menyepakati kerjas ama Private Sector di Kalimantan, Sabah, Sarawak, Labuan, dan Brunei Darussalam, Membentuk Borneo Economic Community (BEC).

"Kita sudah menyepakati kerjama bersama private sector. Nah kesepakatan ini membuat yang namanya Borneo Economic Community," jelas Arsjad dikutip Kamis, 7 September.

Diketahui bersama, perpindahan ibu kota negara ke Kaltim merupakan hal yang tidak bisa diabaikan oleh pemerintah daerah di sekitarnya, termasuk Kaltara yang memiliki banyak potensi besar untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Arsjad menjelaskan IKN yang akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan HUT ke-79 RI, akan menjadi ibu kota masa depan Indonesia. IKN direncanakan sebagai kota yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan.

Sementara itu, Gubernur Kaltara sangat mengapresiasi atas kerjasama yang terjalin karena memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, mudah-mudahan membawa kemakmuran dan kemajuan khususnya di wilayah Pulau Kalimantan," ucap Zainal.

Gubernur Kaltara mengatakan kerja sama ini tidak berhenti hanya pada momen KTT ASEAN namun akan segera dilanjutkan bersama pemangku kepentingan lainnya pada November di Pontianak, sebagai wujud keseriusan dalam pembangunan ekonomi di Pulau Kalimantan.