Bagikan:

YOGYAKARTA – Brem adalah salah satu makanan fermentasi khas Indonesia yang digemari oleh masyarakat. Terkait makanan tersebut, efek samping makan brem jadi salah satu informasi yang masih banyak dibingungkan oleh masyarakat. Pasalnya banyak kasus gangguan kesehatan yang kerap dikaitkan dengan dampak megonsumsi brem.

Merujuk pada buku Buku Modul Produksi Pangan Untuk Industri Rumah Tangga: Brem Padat yang diterbitkan oleh Badan POM RI, brem adalah makanan yang terbuat dari cairan tape ketan. Artinya makanan tersebut berbahan dasar beras ketan.

Perlu diketahui bahwa brem memiliki dua bentuk yakni padat dan cair. Pada brem padat tekstur yang dimiliki adalah kering. Sedangkan rasanya antara padat dan cair sama-sama manis keasaman.

Efek Samping Makan Brem

Efek samping makan kuliner brem disinggung dalam karya ilmiah yang berjudul Gambaran Kadar Glukosa Pada Darah Peminum Brem Di Dusun Tanak Embet Barat Kecamatan Batu Layar Kabupaten Lombok Barat Tahun 2016 yang juga diterbitkan di jurnal Media of Medical Laboratory Science 2017.

Dalam tulisan tersebut, Bahtiar Rosidi, dkk melakukan penelitian terhadap kadar glukosa dalam darah para pecandu brem.

Dari penelitian, tim menemukan bahwa kadar glukosa rata-rata sebelum mengonsumsi brem adalah 116 mg/dl. Sedangkan rata-rata kadar glukosa seseorang setelah makan brem adalah 135 mg/dl. Artinya, salah satu efek samping mengonsumsi brem adalah meningkatkan kadar glukosa dalam darah.

Manfaat Makan Brem Padat

Manfaat makan brem didapatkan dari berbagai kandungan yang ada pada snack tersebut. Seperti diketahui, brem adalah makanan fermentasi. Proses tersebut menjadikan brem mengandung alkohol yang sangat rendah. Selain itu terdapat kandungan lain yang bermanfaat untuk tubuh.

  1. Mencegah penyumbatan darah

Menurut penelitian dari Lembaga Riset Nutrisi dan Makanan di Belanda, alkohol kadar rendah yang dikonsumsi manusia mampu membantu memperkecil risiko serangan jantung. Selain itu alkohol juga membantu menurunkan risiko penyumbatan aliran darah di arteri karena peradangan serta mencegah pembekuan darah.

 Kandungan alkohol yang sedikit pada brem juga mampu meningkatkan DHEAS (dehydroepiandrosterone). DHEAS membantu melancarkan peredaran darah yang kurang lancar di tubuh.

  1. Sumber energi

Kandungan gula yang ada pada brem juga dapat menjadi sumber energi bagi tubuh. Gula pada brem akan diproses oleh tubuh menjadi glukosa yang kemudian menghasilkan energi. Namun tetap disarankan untuk mengonsumsi brem dengan tidak berlebihan. Dikhawatirkan jika terlalu sering makan brem akan berujung pada diabetes.

  1. Mencegah radikal bebas

Dilansir dari situs IAIN Bukittinggi, brem ternyata mengandung antioksidan yang cukup tinggi. Hal itu didasarkan pada penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal “Food and Nutrition Research”. Dengan adanya antioksidan pada brem, mengonsumsi makanan ringan tersebut mampu mencegah sel tubuh rusak akibat radikal bebas.

Itulah informasi terkait efek samping makan brem. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.