YOGYAKARTA - Mitos tentang khasiat bunga kitolod untuk mengobati berbagai penyakit mata telah beredar luas di masyarakat. Padahal terdapat bahaya bunga kitolod untuk mata yang menimbulkan risiko sangat berbahaya bagi kesehatan.
Dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit mata, namun, tahukah Anda bahwa penggunaan kitolod untuk mata justru dapat menimbulkan bahaya yang serius?
Mengenal Tanaman Kitolod
Dilansir dari laman Steemit, tanaman kitolod, yang juga dikenal sebagai bunga jangar atau bunga lima bintang, tumbuh liar di berbagai tempat seperti semak-semak, pinggir jalan, dan tepi parit.
Bunga kitolod dipercaya memiliki khasiat dalam mengobati berbagai masalah mata, termasuk silinder, katarak, rabun dekat, rabun jauh, mata minus, mata plus, serta masalah mata lainnya seperti nyeri dan iritasi.
Kemudian dalam literatur tentang pengobatan herbal, disebutkan bahwa bunga kitolod mengandung senyawa seperti politerol, alkaloid, flavonoid, dan saponin, yang dipercaya dapat membantu meredakan berbagai gangguan pada mata.
Baca juga artikel yang membahas Lebih Parah Mata Minus Atau Silinder? Begini Penjelasan dan Perbedaannya
Senyawa dan Kandungan Kitolod
Dilansir dari Indonesian Journal of Pharmacology and Therapy, kitolod (H. longiflora) mengandung beberapa senyawa bioaktif yang berfungsi sebagai antibakteri, anti-inflamasi, analgesik, dan antifungi.
Semua bagian tanaman ini mengandung senyawa bioaktif yang sama, tetapi senyawa bioaktif yang paling sering ditemukan terdapat pada daun tanaman kitolod.
Senyawa bioaktif adalah metabolit sekunder yang memiliki karakteristik aktif secara biologis. Berdasarkan hasil penelitian skrining fitokimia, senyawa bioaktif yang terkandung dalam tanaman kitolod adalah flavonoid, alkaloid, dan saponin.
Flavonoid sendiri telah menjadi pilihan alternatif untuk mengatasi resistensi antibiotik dalam beberapa kasus. Studi lain juga menunjukkan bahwa flavonoid dalam daun kitolod dapat digunakan melawan Candida albicans.
Sementara itu, flavonoid fitokimia adalah salah satu senyawa yang paling banyak ditemukan pada tumbuhan dengan warna hijau khas. Flavonoid adalah sekelompok senyawa alami yang memiliki berbagai sifat farmakologis dengan aktivitas utamanya sebagai antibakteri.
Flavonoid termasuk dalam kelompok terbesar dari kelompok fenol dengan kerangka C6-C3-C6. Senyawa flavonoid memiliki struktur dasar yang dicirikan oleh 2-fenil-benzo[α] piren atau inti flavan yang mencakup dua cincin benzena, yaitu cincin A dan B. Struktur cincin benzena kemudian dihubungkan oleh ikatan heteros siklik cincin piran. Struktur ini dapat meningkatkan aktivitas kerja flavonoid sebagai antibakteri.
Senyawa flavonoid dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelas berdasarkan proses biosintesisnya, sedangkan kelas flavanon memiliki aktivitas tertinggi yang ditandai dengan adanya aktivitas bioaktif seperti antibakteri.
BACA JUGA:
Bahaya Bunga Kitolod untuk Mata
Dibalik banyak manfaat yang diyakini, ada resiko efek samping jika bunga kitolod yang digunakan untuk pengobatan tidak bersih atau higienis.
Bakteri yang mungkin masih menempel pada bunga kitolod bisa masuk ke mata, dan menyebabkan masalah seperti iritasi, perih berkepanjangan, mata kering, infeksi, atau mata merah.
Meskipun demikian, mengatasi mata merah bisa dilakukan dengan mudah yaitu menggunakan tetes mata instan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa bunga kitolod dibersihkan dengan baik sebelum digunakan.
Kemudian apabila memungkinkan, Anda dapat membersihkan bunga kitolod dengan air hangat yang menjadi pilihan yang lebih aman.
Selain bahaya bunga kitolod untuk mata, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!