JAKARTA - Masa remaja bisa menjadi masa yang sulit bagi ayah dan anak perempuan. Saat anak perempuan tumbuh menjadi sosok remaja, sulit bagi para ayah menentukan di mana dan bagaimana mereka dapat menyesuaikan diri.
"Sebagai orang tua, peran akan berubah seiring waktu," kata Jerry Bubrick, PhD, seorang psikolog klinis melansir Child Mind Institute, Senin, 21 Oktober.
"Saat anak perempuan masih kecil, tugas ayah sebagai orang tua adalah melindungi mereka secara fisik dan emosional. Tetapi saat mereka bertambah dewasa, ayah harus mengambil peran yang lebih sebagai konsultan."
Ini adalah transisi penting bagi kedua orang tua. Tetapi transisi ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi para ayah, yang sering kali mendapat pesan bahwa peran utama mereka adalah "bertanggung jawab" untuk memperbaiki masalah saat muncul. Dan untuk melindungi anak perempuan mereka, terutama saat berpacaran menjadi bagian dari masa itu.
Berikut enam kiat membantu para ayah dan anak perempuan menjaga kedekatan serta menghadapi perubahan tak terelakkan yang datang bersama masa remaja.
Jadilah pendengar yang baik
Saat anak-anak masih kecil, penting bersikap tegas pada mereka. Namun, saat anak perempuan tumbuh dewasa dan mulai mencari lebih banyak kemandirian, tugas ayah pun berubah, kata Dr. Bubrick.
"Alih-alih membuat keputusan untuk mereka, sebaiknya bimbing anak perempuan Anda dalam membuat keputusan cerdas untuk diri mereka sendiri."
Wajar jika ingin menjaga putri tetap aman. Tetapi dalam hal mempertahankan hubungan dekat dan terbuka, apa yang protektif dan penting saat mereka masih kecil mulai terasa membatasi, dan menjadi sumber perkelahian ayah vs anak. Sebaliknya, para ayah harus berlatih mendengarkan, bukan menggurui.
Diskusikan aturan
Mengambil pendekatan baru yang tidak terlalu otoriter tidak berarti mengabaikan semua aturan. Namun, bahkan dalam menetapkan batasan, ada ruang untuk negosiasi — memberi anak kesempatan mengatakan apa yang paling penting bagi mereka, sehingga mereka memiliki sedikit dukungan.
“Ketika Anda menetapkan aturan, alangkah sebaiknya tidak menetapkannya sendiri. Anda bisa mendiskusikan hal ini dengan anak. Sehingga nantinya tak ada hal ambigu mengenai aturan, pun meminimalisir percakapan yang dapat menimbulkan perkelahian,” kata Dr. Bubrick.
Berikan pujian
Saat anak sedang dalam masa remaja, mungkin Anda mengira pendapat orang tua tidaklah penting. Padahal, pendapat yang paling penting bagi anak datang dari orang tua. Masa remaja merupakan masa yang berkaitan dengan kepercayaan diri. Saat anak perempuan tumbuh dewasa, ibu cenderung memimpin dalam percakapan pribadi dan menawarkan dukungan serta dorongan, dan ayah sering kali berakhir dengan sikap masa bodoh. Hindari sikap seperti ini jika ingin hubungan dengan anak tetap dekat. Anak perempuan membutuhkan umpan balik positif dari kedua orang tua, terutama selama masa remajanya. Beri tahu putri Anda bahwa Anda bangga padanya. Sesekali, berikan juga dia pujian terkait penampilan fisiknya.
Habiskan waktu melakukan kegiatan yang disukai anak
“Berhubunganlah dengannya sesuai level dan aktivitasnya,” kata Dr. Bubrick.
“Obrolan singkat dalam perjalanan ke atau dari sekolah memang menyenangkan, tetapi untuk benar-benar menjalin hubungan, Anda perlu terlibat dengan hal-hal yang diminatinya.”
Menunjukkan minat pada hal-hal yang disukainya tidak harus rumit — bisa sesederhana mendengarkan musik favoritnya bersama, menonton acara TV bersamanya, atau bersepeda bersama. Yang penting adalah dengan membiarkan dia memimpin, Anda mengomunikasikan bahwa Anda menghargai minatnya, dan menemukan tempat di mana Anda berdua dapat menikmati waktu bersama.
Model hubungan yang sehat
Masa remaja kemungkinan besar menjadi masa pertama anak perempuan terlibat dengan pasangan romantis di dunia nyata. Jadi sangat penting berbicara dengan putri Anda tentang apa yang termasuk dan tidak termasuk bagian dari hubungan sehat. Meski demikian, semua nasihat di dunia tidak akan berarti apa-apa jika Anda mengatakan satu hal, dan dia melihat hal lain di rumah.
Perhatikan bagaimana Anda dan pasangan berinteraksi, bahkan di saat-saat yang tidak melibatkan anak-anak secara langsung. Misalnya: Apakah Anda mendukung ketika istri mencoba hal-hal baru (atau mengalami hari yang buruk)? Apakah Anda mendengarkan dengan penuh minat, atau memotong pembicaraannya ketika dia punya ide? Melihat Anda sebagai pasangan yang mendukung akan dengan sendirinya menimbulkan kepercayaan anak pada Anda.
BACA JUGA:
Tunjukkan cinta Anda
Saat anak perempuan masih kecil, kebanyakan ayah tidak pernah berpikir dua kali untuk menggendong, memeluk erat sebelum tidur, atau berpelukan. Namun, masa pubertas dapat membuat kasih sayang fisik terasa membingungkan dan menegangkan.
Bukan hal aneh bagi ayah merasa canggung atau tidak yakin dengan apa yang pantas, tetapi penting untuk tidak menarik kasih sayang Anda. Saat pelukan tiba-tiba berubah menjadi tepukan di punggung, anak perempuan mungkin khawatir bahwa ayah malu dengan tubuh mereka yang berubah, atau, dalam momen remaja paling dramatis, bahwa mereka tidak lagi dicintai.