JAKARTA – Narkoba jenis baru “P-Fluoro Fori” menjadi perbincangan hangat setelah selebgram Syiva Angel ditangkap pihak kepolisian lantaran mengonsumsi obat haram tersebut.
Namun tahukan Anda, selain P-Fluoro Fori ada beberapa tanaman herbal yang juga memiliki efek halusinasi, salah satunya adalah bunga kecubung.
Dilansir VOI dari laman resmi BNN, bunga kecubung memiliki efek lebih berbahaya dari ganja, shabu, ekstasi, heroin, bahkan kokain. Bahkan tanaman yang memiliki nama ilmiah brugmansia arborea tersebut kini kerap disalahgunakan sebagai zat adiktif.
Lantaran memiliki bentuk mirip seperti terompet, banyak orang menyebut kecubung sebagai bunga terompet. Efek kecubung adalah anestesi lantaran dapat menghilangkan kesadaran atau sebagai obat bius.
Zat yang berperan membuat halusinasi dalam bunga kecubung adalah metil kristalin yang mempunyai efek relaksasi. Selain itu juga terdapat senyawa kimia alkaloid yang terdiri dari atropin, hiosiamin, dan skopolamin (bersifat antikholinergik).
Kemudian zat dalam kecubung yang paling berbaya adalah skopolamin yang memiliki efek “napas setan” atau dalam dunia internasional dikenal sebagai The Devil’s Breath. Hal tersebut lantaran siapap un yang mengonsumsinya menjadi mirip “zombie”.
BACA JUGA:
Zat skopolamin diklaim lebih bahaya dan lebih buruk dibandingkan dengan antraks. Bahkan mengonsumsinya dalam dalam dosis tinggi dapat merusak daya ingat dan menimbulkan kematian.
Menariknya, kecubung sangat mudah ditemui di Indonesia, salah satunya di Toraja. BNN menyatakan banyak kasus di Toraja terkait penyalahgunaan kecubung oleh anak remaja.
Efek penyalahgunaan kecubung pun bermacam-macam, mulai dari tidak sadarkan diri, mengamuk, hingga nyaris saling bunuh.
Karena efeknya yang cukup membayakan, maka tidak salah jika BNN mengategorikan kecubung sebagai 15 tanaman berbahaya dan masuk golongan narkotika - sesuai dengan usulan Kementerian Kesehatan.