Tentang Demi Lovato yang Mengaku Panseksual, Apa Itu?
Demi Lovato (tangkapan layar video YouTube)

Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi Demi Lovato mendeskripsikan dirinya sebagai panseksual dalam wawancara terbaru di siniar The Joe Rogan Experience. Lovato menyebut, dirinya menyukai pria dan wanita dan siapa pun di antara mereka.

"Saya tidak tahu jika saya akan berakhir dengan seorang pria, jadi saya tidak bisa membayangkan diri saya mungkin hamil. Saya tidak tahu. Saya sangat (gender)fluid sekarang." katanya kepada Joe Rogan.

"Maksudmu fluid secara seksual? Kamu menyukai perempuan, kamu menyukai laki-laki?" tanya Rogan yang dijawab "ya" oleh Lovato.

"Mereka menyebut apa, panseksual atau sesuatu seperti itu?" kata Rogan dan dijawab oleh Lovato dengan "Ya, panseksual."

Selama berkarier di industri hiburan, Lovato disorot akan kisah cintanya. Menjadi bagian dari keluarga Disney, Lovato pernah berkencan dengan Trace Cyrus, Joe Jonas, Wilder Valderrama, Henry Levy, dan Austin Wilson.

Pada Maret 2020, Lovato menghebohkan publik ketika menjalani hubungan dengan aktor Max Ehrich. Kemudian mereka mengumumkan pertunangan pada Juli dan mengakhiri romansa dua bulan kemudian.

Setelah itu, Lovato menyatakan seksualitasnya tidak pasti dan dia adalah orang yang terbuka dalam mencintai siapa pun.

Pelantun Heart Attack ini menceritakan, dirinya tertarik kepada perempuan saat kecil ketika menonton Cruel Intentions di tahun 1999. Namun, saat itu dia takut dengan kesadaran seksualnya.

“Saya merasa malu karena besar di Texas sebagai seorang Kristiani, hal itu sangat tidak disukai. Ketertarikan dengan perempuan di masa muda, saya mencoba menutupnya sebelum saya memproses apa yang saya rasakan,” katanya.

Tahun 2020 dia juga menyebut dirinya queer dan tidak sepenuhnya heteroseksual. Lovato menyuarakan dukungan ini dengan merekam video musik Really Don’t Care dalam acara parade Pride.

Panseksual Beda dari Biseksual

Istilah panseksual masing terdengar asing jika dibandingkan heteroseksual ataupun homoseksual. Panseksual dan biseksual sekilas terdengar mirip namun kenyataannya mereka memiliki konsep berbeda.

Melansir Psychology Today, sosiolog Emily Lenning menjelaskan panseksual adalah ketertarikan seksual terhadap seseorang tanpa melihat jenis kelamin, gender, atau orientasi seksualnya.

Jenis kelamin adalah identitas yang dibawa sejak lahir apakah dia laki-laki atau perempuan. Sedangkan gender mengacu pada penggambaran orientasi misalnya perempuan yang lembut dan laki-laki yang gagah.

Seorang panseksual tidak melihat dan tidak peduli apakah orang itu bagian dari LGBT (Lesbian, Gay, Transgender, Queer) atau heteroseksual.

Banyak yang sering menyalahartikan panseksual sebagai biseksual karena mereka melihat berbagai orientasi secara luas. Namun sebenarnya mereka memiliki perbedaan.

Biseksual biasanya tertarik dengan gender, yakni laki-laki atau perempuan. Sedangkan panseksual merujuk kepada semua gender. Namun bukan berarti seorang panseksual memiliki ketertarikan seksual terhadap semua orang, termasuk transgender maupun androgini.

Dalam bahasa Yunani, kata ‘pan’ dalam panseksual memiliki ‘arti’ semua yang menandakan panseksual tidak memandang identitas seksual seseorang yang dia sukai.

Ciri-ciri seorang panseksual tidak bisa ditemukan melalui fisik karena berkaitan dengan emosionalitas. Namun seseorang yang panseksual memiliki ketertarikan dengan siapa pun tanpa melihat jenis kelamin atau orientasi seksualnya.

Secara keseluruhan, panseksual bukan gangguan jiwa karena tidak mengubah seseorang secara sifat. Panseksual adalah seseorang yang memiliki preferensi luas ketika menyukai seseorang.