JAKARTA - Ferry Maryadi baru saja mengantarkan Ibunda tercinta, Rospita atau Nin Ipit ke tempat peristirahatan terakhirnya di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan pada Kamis, 15 Agustus.
Dalam momen itu, Ferry diberi kesempatan untuk mengazankan jenazah sang ibu untuk terakhir kalinya ketika sudah dimasukkan ke dalam liang lahat.
Terdengar suara Ferry sempat bergetar ketika mengumandangkan azan di telinga sang ibu sambil didampingi kedua kakaknya.
Setelah itu, Ferry tampak tidak menangis bahkan bisa menyambut satu persatu para sahabat yang datang untuk menyaksikan momen haru tersebut.
Setelah selesai menguburkan ibunya, Ferry mengatakan kalau ia hanya berusaha untuk terlihat tegar, namun sebagai anak bungsu hatinya tetap patah hati dan hancur.
"Kelihatannya aja tegar. Ya namanya saya anak bungsu ditinggalkan mama sudah pasti hancur, patah hati, cuman ya dikuat kuatin aja," kata Ferry Maryadi di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, Kamis, 15 Agustus.
Salah satu anggota geng motor The Prediksi ini tidak ingin menunjukkan kesedihannya di depan istri serta anak agar tidak ingin keluarganya ikut menangis.
BACA JUGA:
"Kalau saya terlihat hancur di depan istri dan anak, bagaimana jadinya mereka. Saya selalu diamanatin sama sahabat saya yang paham agamanya, kita sebagai imam paling tidak jangan terlihat rapuh dan lemah meski di dalam hatinya hancur," tambahnya.
Ferry mengakui kalau ia tetap menangis dan kehilangan setelah ditinggal oleh sang ibu. "Kalau kelihatan lemah dan rapuh, bagaimana anak dan istri kita. Walau terlihat tegar dan ikhlas, tetap nangis dan kehilangan," tandasnya.
Ferry Maryadi (Virgilery/VOI)