Bagikan:

JAKARTA - Sebagai orang tua, merasa jauh secara emosional dari anak merupakan perasaan yang tak menyenangkan. Saat menjadi orang tua, Anda seharusnya merasakan ikatan langsung dengan anak-anak.

Namun, tanpa sadar ada beberapa kebiasaan yang justru menciptakan jurang pemisah antar anak dan orang tua. Apa sajakah kebiasaan-kebiasaan itu? Melansir laman Psych Central, Senin, 12 Agustus berikut penjelasan selanjutnya.

Waktu di depan layar

Saat ini banyak orang memilih menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari menatap layar, baik di ponsel, menggulir media sosial, menonton TV, atau menatap komputer. Ketika orang menghabiskan banyak waktu dengan teknologi dan barang elektronik, mudah untuk mengabaikan kebutuhan rumah tangga, termasuk anak-anak. Orang dapat terjebak dalam siklus ketidakhadiran emosional ketika mereka cenderung memusatkan perhatian pada layar alih-alih memenuhi kebutuhan dan pertanyaan anak.

Mengabaikan diri sendiri

Pernahkah Anda mendengar pepatah, "Anda tidak dapat menuang dari cangkir yang kosong"? Ya, itu benar. Agar dapat mendampingi anak secara fisik, emosional, dan mental, penting bagi Anda mengurus diri sendiri terlebih dahulu.

Jika Anda mengabaikan diri sendiri, pengabaian ini sering kali dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari. Bekerja lembur atau menghabiskan waktu berjam-jam mengurus pekerjaan rumah tangga dapat membuat Anda lelah.

Dan jika Anda tidak dapat mengenali kebutuhan sendiri saat waktunya untuk beristirahat dan bersantai. Maka anak-anak mungkin tidak mengharapkan Anda untuk mendampingi mereka saat mereka membutuhkannya.

Materialisme

Saat ini, gadget dan hadiah istimewa biasanya digunakan untuk mengekspresikan perasaan terhadap orang yang dicintai, terutama anak-anak. Memberikan anak-anak hadiah menunjukkan betapa Anda mencintai mereka, bukan? Namun, mengganti kasih sayang dengan benda-benda material dapat menyebabkan keterputusan hubungan anak dan orang tua.

Anda vs. mereka

Sebagai orang tua, Anda tentu punya keinginan untuk mengendalikan anak-anak baik secara langsung maupun tidak. Hal ini tak masalah jika dilakukan pada batas wajar. Jika anak menyukai olahraga atau hobi yang sama dengan Anda saat kecil, ini dapat memberi kesempatan baik untuk menjalin ikatan. Namun, memberikan tuntutan yang tidak masuk akal kepada anak-anak karena minat dan pikiran mereka tidak sejalan dengan Anda dapat menyebabkan keterpisahan emosional.

Merasa jauh dari anak merupakan salah satu perasaan wajar dalam hal pengasuhan.  Meski hal itu membuat Anda mempertanyakan kemampuan Anda sebagai orang tua. Tapi dengan sedikit waktu dan usaha, Anda dapat berusaha memulihkan hubungan.