Bagikan:

JAKARTA - Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, orang yang bersikap optimis kemungkinan besar umurnya lebih panjang. 

Studi tersebut menemukan bahwa wanita dengan tingkat optimisme tinggi memiliki rentang hidup 11-15 persen lebih lama daripada mereka yang cenderung pesimis. Orang yang optimis memiliki peluang tinggi untuk hidup hingga 85 tahun atau lebih. 

Orang yang optimis itu seperti apa sih? Jadi mereka ini cenderung berpikir positif saat menghadapi masalah dalam kehidupan, mau itu masalah karier, keuangan, cinta, dan lain-lain. Mereka juga memiliki pandangan positif terhadap masa depan yang baik. 

Studi tersebut juga mempertimbangkan status sosial ekonomi, kondisi kesehatan, depresi, merokok, keterlibatan sosial, pola makan yang buruk, dan konsumsi alkohol.

Menjadi optimis bukan berarti mengabaikan pemicu stres. Tapi ketika dihadang masalah, mereka tidak menyalahkan diri sendiri dan melihat rintangan sebagai sesuatu yang akan berlangsung hanya sementara. 

Orang-orang yang optimis pun selalu punya kepercayaan bahwa mereka punya kendali atas nasibnya dan mampu menciptakan peluang untuk hal-hal baik di masa depan.

Kata ahli saraf Richard Davidson, profesor psikiatri di Wisconsin-Madison University, melansir CNN Indonesia, Sabtu, 20 Maret, optimisme adalah salah satu dimensi psikologis penting yang muncul karena menunjukkan beberapa asosiasi yang sangat menarik dengan kesehatan. 

Richard pun menambahkan hal positif lain yang bisa mendukung, yaitu perhatian, kasih sayang, kebaikan, dan memiliki tujuan hidup yang kuat. 

Memang menjadi optimis itu memberikan banyak keuntungan bagi hidup. Misalnya, Anda akan mendapatkan kehidupan percintaan yang lebih baik, jarang sakit atau bisa cepat sembuh saat sakit, dan punya kemampuan untuk menjalankan hidup dengan lebih tenang. Sebab pikiran yang positif pada akhirnya bisa membawa seseorang menuju kesuksesan dan bisa mengerjakan tugas dengan hasil yang memuaskan.