JAKARTA - Berbagai masalah kesehatan tidak hanya muncul karena faktor kondisi fisik. Kadang-kadang kondisi kejiwaan juga berpengaruh pada kesehatan secara umum.
Kebiasaan kecil seperti rutinitas mungkin tidak memberikan efek langsung, namun akan berdampak serius untuk kesehatan fisik maupun kesehatan psikologis jika berlangsung terus menerus dari waktu ke waktu.
Dikutip dari Very Well Health, Minggu, 7 Maret, berikut 5 kebiasaan buruk yang sering diabaikan tetapi dapat membahayakan kesehatan:
Terlalu Banyak Duduk
Para pekerja kantoran kemungkinan besar menghabiskan waktu yang lama untuk duduk. Sayangnya, jika duduk dalam waktu yang terlalu lama, dapat membahayakan kesehatan, misalnya meningkatkan risiko diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit gangguan jantung maupun pembuluh darah.
Selain itu, terlalu banyak duduk juga dapat meningkatkan risiko depresi. Cara mengatasinya yaitu, sisihkan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam untuk berdiri atau berjalan santai di sekitar kantor agar tubuh dan pikiran Anda tetap terjaga dengan baik.
Mengingat Pengalaman Buruk
Mungkin Anda pernah mengalami pengalaman buruk di masa lalu yang sempat membuat Anda mengalami stres hingga depresi. Terkadang, Anda secara sengaja memanggil kembali memori pahit tersebut dengan tujuan mengingatnya agar tidak terulang kembali.
BACA JUGA:
Sayangnya, terus menerus mengingat pengalaman buruk bisa membuat Anda stres dan bisa berdampak negatif pada kesehatan psikologis. Mungkin terlihat sepele, namun efek recalling ini dapat mengganggu kesehatan mental Anda. Sebaiknya simpan energi yang Anda punya untuk merencanakan masa depan ketimbang terus menerus memikirkan masa lalu.
Curhat Melulu
Anda mungkin berpikir bahwa ngobrol atau curhat dengan teman dapat membantu melepaskan emosi negatif yang terpendam dalam diri. Nyatanya, sebuah penelitian menemukan bahwa dengan bercerita sambil mengeluarkan emosi terus menerus justru memberikan efek amarah semakin memburuk. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak curhat secara terus menerus.
Selain tu, studi dari Personality and Individual Differences juga membuktikan bahwa bercerita tentang masalah dengan teman-teman justru mampu meningkatkan kadar hormon stres.
Menyalahkan Diri Sendiri
Saat mengalami kegagalan, kita seringnya memilih untuk mengatakan diri bodoh hingga mengutuk diri sendiri. Padahal, mengkritik atau menyalahkan diri sendiri bisa merusak kesehatan mental dan meningkatkan gejala depresi.
Makan Meski Tidak Lapar
Beberapa orang memilih untuk melampiaskan stress atau emosi dengan mengonsumsi makan meski ia merasa tidak lapar. Mungkin Anda hanya merasa senang sesaat, karena nafsu terpuaskan. Sayangnya, makan berlebih justru bisa meningkatkan risiko berbagai macam masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, hingga komplikasi ginjal.