5 Tips Transformasi Diri agar Lebih Bahagia Menjalani Hidup
Ilustrasi agenda dan rencana (Pexels/Startup Stock Photo)

Bagikan:

JAKARTA – Mengalami perubahan hidup memang tidak mudah, sebab sesuatu yang tak terduga seringkali menekan. Tetapi sebaliknya, jika hidup terasa konstan dan begitu-begitu saja bisa jadi muncul rasa bosan. Lantas bagaimana agar tetap menyenangkan dan bisa bahagia dalam segala perubahan?

Mencari dan menemukan ulang apa yang sedang dituju serta bagaimana mencapainya dapat dilakukan segala usia. Membuat diri terasa baru atau melakukan transformasi diri dalam psikologi disebut dengan reinventing yourself.

Ravenna Helson, seorang profesor psikologi di University of California, Berkeley mengemukakan bahwa transformasi diri itu dilakukan untuk memperoleh hal positif. Berikut tips dari para ahli, khususnya yang mendalami bidang keilmuan psikologi.

Memiliki rencana jangka panjang

Belum telat bagi seseorang yang berusia 50 tahun untuk belajar saxophone. Namun, menurut Art Markman, seorang profesor psikologu di Universitas of Texas di Austin, mengatakan bahwa seseorang tidak dapat menyelesaikan tugas besar dalam waktu satu minggu.

Artinya membutuhkan rencana jangka panjang tentang apa yang akan dilakukan dan bagaimana tahapan dalam menjalaninya. Tanpa rencana jangka, transformasi diri hanya akan buang-buang waktu.

Seserius menyelesaikan proyek

Membangun kebahagiaan seperti meyelesaikan sebuah proyek. Jika proyek tidak selesai, mungkin akan sedih dan merugi. Dalam membangun ulang atau mentransfromasi diri secara baru, Anda perlu melihat aspek yang membuat gagal dan mengidentifikasi hal yang menyenangkan di depan nanti.

Sebelum menjalankan misi, kenali diri

Robert Steven Kaplan, seorang penulis buku What You’re Really Meant to Do mengatakan bahwa seseorang penting untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, passion, dan masa lalu masing-masing. Setelah itu ia akan tahu apa yang di dunia dan memberi peluang yang cocok untuk ditekuni.

Berdiskusi dengan orang terdekat

Orang yang paling mengerti apa yang Anda sukai, bagaimana sifat serta mengerti seberapa kemampuan Anda perlu diajak berdiskusi. Mengapa penting? Sebab dalam merealisasikan mimpi atau rencana besar ke depan seseorang membutuhkan support.

Tidak hanya dukungan material, justru dukungan mental lebih berarti dan tak terbeli.

Punya motivasi yang besar

Sesulit apapun persoalan di depan nanti, jika seseorang memiliki motivasi besar dalam menghayati seluruh proses hidup maka dapat dijalani dengan mudah.

Tips terakhir dari Daniel Gilbert yang tertulis dalam bukunya Stumbling on Happiness, mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang terjadi nanti di depan setelah memutuskan transformasi diri sangat tidak mungkin. Justru jika terlalu antisipatif membuat langkah tertahan.

Paling tepat, memahami bahwa risiko buruk maupun baik pasti terjadi. Tetapi terbuka terhadap segala konsekuensi dan segera bangkit menjelang kebahagiaan baru akan lebih meringankan langkah ke depan.