Kiat Menjalani Hidup Bahagia walau Masih Melajang di Usia 30 Tahun
Ilustrasi (Natashia Shukla/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Bagi beberapa wanita, menjadi lajang di usia kepala tiga itu rasanya berat sekali. Dari keluarga, teman, sampai orang tak dikenal pun hobinya menanyakan kapan mennikah atau kenapa belum menikah. Padahal, status kelajangan yang Anda miliki pun sebenarnya tak ada pengaruhnya dengan kehidupan orang lain, benar begitu?

Di antara banyaknya lajang berusia 30-an, memang ada yang memilih sendiri.  Ada juga yang berhubungan tapi tak menikah. Yang lain masih menunggu pasangan terbaiknya dengan sabar. 

Mungkin orang sering lupa, bahwa tidak memiliki pasangan dan berstatus menikah itu bukan berarti tidak bisa hidup bahagia. Karena memang tidak ada jaminan juga kan menikah pasti menjadikan hidup lebih bahagia? 

Nah, buat Anda yang berusia 30-an dan masih lajang, berikut beberapa tips hidup santai, nyaman, dan bahagia.

Memperluas pergaulan 

Mumpung belum direpotkan dengan berbagai urusan rumah tangga, mending perluas pergaulan. Banyakin main, berkenalan dengan orang baru, ikutan komunitas, dan belajar keterampilan seru di tempat baru. 

Terkadang, semakin dewasa orang akan jadi semakin malas bergaul dan menambah relasi. Padahal punya banyak teman dari berbagai latar belakang itu menyenangkan. Dapat membuka pikiran dan wawasan juga jadi lebih luas. 

Fokus di karier 

Manfaatkanlah waktu yang ada untuk fokus di karier. Kembangkan diri agar terus lebih baik, banyak belajar, menjalin relasi, menuju puncak karier, dan dapatkan posisi yang Ana ingin capai. Tidak ada salahnya kok dengan wanita yang punya karier sukses! 

Menggapai impian

Masih punya banyak mimpi yang belum terealisasikan? Anda juga bisa berkonsentrasi meraih impian. Bisa apa saja sesuai keinginan, misalnya punya bisnis, liburan keliling dunia, ganti profesi, punya rumah sendiri, atau beli kendaraan impian. 

Menikahlah saat Anda mau 

Agar hidup lebih tenang, sebaiknya tutup telinga dari omongan orang tentang Anda yang masih lajang. Jangan sampai Anda menikah karena terpaksa atau merasa tertekan. Menikahlah saat Anda sudah siap dan memang mau. Karena ke depannya, Andalah orang yang akan menjalankan kehidupan berumah tangga dan harus bertanggung jawab pada komitmen, pasangan, ditambah urusan anak nantinya.