Bagikan:

YOGYAKARTA – Gangguan kepribadian histrionik ialah salah satu dari sekelompok kondisi yang disebut gangguan kepribadian “cluster B” atau “dramatis”. Gejala yang tampak pada orang dengan gangguan ini, mereka  memiliki emosi yang intens dan tidak stabil serta memiliki gambaran diri yang menyimpang. Selengkapnya, kenali gejala dan penyebab gangguan kepribadian histrionik dalam penjelasan berikut ini.

Gejala gangguan kepribadian histrionik

Bagi penderita gangguan kepribadian histrionik, atau histrionic personality disorder (HPD), harga dirinya tergantung pada persetujuan orang lain dan tidak muncul harga diri yang sebenarnya. Mereka memiliki keinginan sangat besar untuk diperhatikan dan seringkali berperilaku dramatis.

gejala dan penyebab gangguan kepribadian histrionik
Ilustrasi gejala dan penyebab gangguan kepribadian histrionik (Freepik/Wavebreak Media)

Dalam banyak kasus, penderita gangguan kepribadian histrionik memiliki keterampilan sosial yang baik. Tetapi mereka cenderung memanfaatkan keterampilan ini untuk memanipulasi orang lain agar mereka menjadi pusat perhatian. Seseorang dengan HPD, antara lain dikenali dengan gejala berikut:

  • Merasa tidak nyaman kecuali saat menjadi pusat perhatian
  • Bertindak menggoda atau berpakaian provokatif, atau keduanya
  • Emosi berubah dengan cepat
  • Bertindak sangat dramatis, seolah-olah tampil di hadapan penonton, dengan emosi dan ekspresi berlebihan namun terkesan kurang tulus
  • Terlalu peduli dengan penampilan fisik
  • Terus mencari kepastian dan persetujuan
  • Mudah dipengaruhi oleh orang lain
  • Sensitif terhadap kritik atau ketidaksetujuan
  • Toleransi rendah, mudah bosan dengan rutinitas, dan sering memulai proyek tanpa menyelesaikannya
  • Tidak berpikir sebelum bertindak
  • Membuat keputusan terburu-buru
  • Bersikap egois dan jarang menunjukkan kepedulian terhadap orang lain
  • Sulit menjaga hubungan, sering terkesan palsu atau dangkal dalam berhubungan dengan orang lain
  • Mengancam atau mencoba bunuh diri untuk mendapatkan perhatian

Seseorang yang mengidap HPD, mungkin tidak menyadari perilakunya. Sehingga orang terdekat dapat memberikan masukan. Jika seseorang menderita gangguan kepribadian histrionik, lima dari daftar gejala di atas dilakukan secara teratur.

Penyebab gangguan kepribadian histrionik

Penyebab pasti dari gangguan kepribadian histrionik tidak diketahui secara pasti. Melansir WebMD, Rabu, 10 Juli, banyak ahli kesehatan mental percaya hal-hal yang dipelajari dan diturunkan berperan. Misalnya, kecenderungan kelainan kepribadian histrionik yang diturunkan dalam keluarga menunjukkan mungkin ada penyebab genetik. Namun anak dari orang tua dengan gangguan kepribadian ini, mungkin hanya meniru perilaku yang mereka pelajari di rumah.

Menurut para ahli, hal-hal yang berperan dalam menyebabkan gangguan kepribadian histrionik, antara lain:

  1. Tidak dikritik atau dihukum sebagai seorang anak
  2. Mendapatkan tanggapan positif dari orang tua hanya jika Anda menunjukkan perilaku tertentu yang mereka setujui
  3. Perhatian yang tidak konsisten dan tidak terduga dari orang tua
  4. Kebingungan tentang perilaku apa yang akan mendapat persetujuan dari orang tua

Selain di atas, temperamen, gaya psikologis, dan cara belajar mengatasi stres saat tumbuh dewasa berperan dalam perkembangan gangguan kepribadian. Seiring bertambahnya usia, kepribadian berkembang sehingga dokter jarang mendiagnosis gangguan kepribadian histrionik sebelum berusia 18 tahun.

gejala dan penyebab gangguan kepribadian histrionik
Ilustrasi gejala dan penyebab gangguan kepribadian histrionik (Freepik/pressfoto)

Gangguan kepribadian, tergolong yang sulit dikenali. Seringkali, seseorang dengan gangguan kepribadian histrionik mencari pertolongan karena kondisinya telah menimbulkan masalah dalam hidupnya, seperti masalah hubungan, yang berujung pada depresi atau kecemasan.