Bagikan:

YOGYAKARTA – Setiap orang ingin memiliki kendali atas hidup mereka sendiri. Tetapi untuk mengendalikan hidupnya, seseorang tak menyadari batasan sehingga mengendalikan kehidupan orang lain. Jika Anda merasa dikontrol oleh seseorang yang terlalu mengontrol, tentu tidak akan merasa nyaman. Bahkan bisa memicu rasa malu, marah, atau merasa rendah diri. Dalam kasus yang parah, seseorang yang dikontrol mungkin menghadapi ancaman, intimidasi, dan pelecehan.

Lalu apakah perilaku terlalu mengontrol ini termasuk paranoia? Ataukah kecemasan yang menggelora sehingga memicu seseorang ingin mengontrol segala hal? Ternyata, melansir WebMD, Selasa, 9 Juli, perilaku mengontrol ada tingkatannya. Pada kondisi paling ekstrim, seseorang bisa berperilaku kontrol koersif. Yang mana melakukan intimidasi, mengucilkan, dan mengancam hingga meneror secara keras.

tanda perilaku terlalu mengontrol yang membatasi
Ilustrasi tanda perilaku terlalu mengontrol yang membatasi (Freepik)

Perilaku mengontrol disebabkan dorongan untuk mengendalikan. Paling umum dialami seseorang dengan gangguan kecemasan dan gangguan kepribadian. Perilaku mengontrol juga bisa menjadi gejala dari beberapa gangguan kepribadian, seperti kepribadian histrionik, kepribadian borderline, dan kepribadian narsistik. Berikut ini tanda perilaku terlalu mengontrol dalam skala ringan yang bisa didiskusikan dengan pelaku dan memberi tahu bahwa perilakunya memengaruhi Anda.

1. Bersikeras melakukan sesuatu sesuai keinginan mereka

Orang yang suka mengontrol sering memaksa setiap orang melakukan segala sesuatu sesuai keinginan mereka. Bahkan untuk masalah kecil pun, pengontrol suka mengatur berdasarkan pilihan pribadi mereka. Misalnya, seseorang yang memaksa kekasihnya mengganti pakaian karena tidak mereka sukai modelnya. Mereka akan memakai segala cara untuk mengontrol sesuai keinginannya.

2. Menolak menerima kesalahan

Tidak ada seorang pun yang bahagia ketika mengakui kesalahannya. Namun orang yang mengontrol tampaknya tak mampu sekalipun mengakui kesalahan. Bahkan saat mereka melakukan sesuatu tidak benar, mereka akan menemukan cara menyalahkan orang lain atas kesalahan yang terjadi.

tanda perilaku terlalu mengontrol yang membatasi
Ilustrasi tanda perilaku terlalu mengontrol yang membatasi (Freepik/gpointstudio)

3. Ingin selalu menjadi pusat perhatian

Jika meraih kemenangan, betapa pun kecilnya, Anda dapat mengandalkan orang yang mengendalikan hidup Anda. Tetapi perlu dikenali, ia pasti selalu ingin menjadi pusat perhatian. Artinya, orang yang berperilaku mengontrol ingin selalu menang dan menjadi pusat perhatian. Bahkan ketika Anda yang meraih kemenangan tersebut.

4. Tidak dapat diprediksi

Orang yang berperilaku mengontrol, akan membuat orang disektiarnya yakin tentang apa yang akan mereka lakukan selanjutnya. Mereka mungkin terombang-ambing sehingga membuat orang disekitarnya melakukan apa yang mereka inginkan. Tujuannya adalah membuat orang di sekitar selalu menebah-nebak dan fokus pada mereka.

5. Sering berbohong

Mengontrol orang lain berarti mengontrol realitas diri. Kalau kebenaran adalah fondasi realitas, maka orang yang berperilaku mengontrol sering berbohong untuk menyangkal kenyataan dan membuktikan mereka selalu benar. Mereka mungkin bersikeras membantah apapun yang tidak sesuai dengan realitas.

6. Ingin bertanggung-jawab atas keuangan

Jika Anda menjalin relasi dengan orang yang suka mengontrol, mereka mungkin ingin menangani semua uangnya. Mereka mungkin mengklaim bahwa mereka lebih baik daripada Anda atau bahwa Anda menghabiskan terlalu banyak uang. Lebih jauh lagi, mereka ingin mengontrol akses untuk mengendalikan apa yang Anda lakukan.

7. Suka mendikte

Salah satu cara paling mengganggu yang mungkin dilakukan seseorang untuk mengontrol adalah dengan mengendalikan gerakan orang disekitarnya. Mereka mungkin ingin tahu di mana Anda berada sepanjang waktu. Entah itu dengan ancaman, intimidasi, atau cibiran, mereka mencoba mengisolasi Anda dari orang-orang lain yang suportif dalam hidup Anda.

Dalam kasus yang ringan, jika menemukan tanda orang yang berperilaku terlalu mengontrol di atas, bisa ditegur dengan halus. Jelaskan bahwa Anda merasa terganggu dengan perilaku tersebut. Cara menanganinya bisa diputuskan setelah mengukur tingkat keparahan perilaku mengontrol. Apabila perilaku mengontrol dirasa mengganggu, Anda bisa mencari pertolongan dari support system, teman, keluarga, ataupun profesional.